Selasa, 08 Desember 2009

Bersemangat, Meski Hidup Tak Semanis Kue


Minggu, 6 Desember 2009, merupakan salah satu hari yang terbilang luar biasa bagi kami. Di bawah sebuah pohon rindang yang menaungi kesunyian trotoar kampus UKSW siang itu, kami bertemu dengan seorang lelaki setengah baya, terduduk di samping sebuah gerobak berwarna merah muda. Lelaki yang bernama Sungatmin itulah yang membuat hari Minggu kami menjadi istimewa. Keistimewaan itu kami temukan setelah sekitar 30 menit berbincang tentang seluk beluk hidup yang dienyamnya selama 47 tahun.

MESKI HIDUP TAK SEMANIS KUE: Sungatmin dengan gerobak kuenya

Sungatmin menuturkan kesederhanaan hidup yang dibangun di atas pekerjaannya sebagai seorang penjual kue. Setiap harinya, pria yang bertempat tinggal di daerah Pereng Salatiga itu menempuh 45 menit perjalanan dengan kedua kakinya menuju pabrik pembuat kue yang akan dijajakannya. Setelah itu, ketika waktu menunjukkan pukul 5 pagi, Sungatmin mulai mendorong gerobaknya yang berisi beraneka macam kue, roti dan susu kedelai menuju Puskesmas Kalicacing, di mana dia berjualan kue pada hari Senin hingga Sabtu. Tiba pada hari Minggu, dia berpindah tempat berjualan ke muka gerbang kampus UKSW, seperti yang dilakukannya hari ini. Begitu menghentikan gerobak di tempatnya berdagang, Sungatmin akan menanti kedatangan pembeli hingga pukul 2 siang, dan sehabis itu dia akan mendorong gerobak kembali ke pabrik kue untuk mempertanggung jawabkan hasil dagangannya hari itu. “Dalam satu hari, saya mendapatkan 20% dari hasil penjualan kue-kue ini. Ya, kadang-kadang dapat dua puluh ribu, kadang-kadang bisa sampai dua puluh lima ribu, tapi ya kadang malah cuma dapat sepuluh ribu saja,” kata pria beranak dua tersebut.

Pekerjaan sebagai pedagang kue telah dijalani Sungatmin selama 3 tahun terakhir, setelah sebelumnya dia bekerja sebagai kurir enting-enting gepuk khas Salatiga dengan tujuan Cepu Jawa Timur dan Tasikmalaya Jawa Barat, kemudian beralih ke pekerjaan sebagai kurir es balok selama 21 tahun. “Saat saya bekerja di pabrik es balok, saya pernah jatuh terpeleset waktu membawa es balok sebesar ini,” ujarnya sambil menunjuk batang pohon yang ada di belakangnya, “Sampai tangan saya patah dan harus diurut dengan biaya 1 juta.” Menurut keterangan yang dipaparkan oleh Sungatmin, pihak pabrik es balok tidak memberikan biaya berobat. Sungatmin membiayai pengobatan tangannya itu dengan uang yang disisihkan dari hasil pekerjaan setiap harinya. “Karena kecelakaan itu saya keluar dari pekerjaan saya dan menganggur selama 1 tahun di rumah, baru setelah itu saya bekerja lagi sebagai kuli bangunan selama 3 bulan kemudian melamar pekerjaan di perusahaan kue sampai sekarang.”

Bagi sebagian orang, mungkin pekerjaan sebagai penjual kue dianggap remeh dan mendatangkan untung kecil. Namun, dari pekerjaan itu, Sungatmin dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, menyekolahkan anak bungsunya hingga jenjang SMK, bahkan menyisihkan sebagian penghasilan hariannya untuk ditabung di bank. Sebenarnya, apa yang menjadi rahasia sukses dari seorang Sungatmin? Mind set! “Yang penting pikiran kita dalam bekerja itu santai, nggak perlu ngoyo, buat saya yang penting keluarga bisa makan cukup, anak bisa sekolah sampai berhasil,” tutur Sungatmin yang tampak sangat membanggakan anak bungsunya yang dapat memainkan beberapa alat musik. Selain mind set tentang hidup yang santai, Sungatmin juga memberlakukan hidup hemat terutama terhadap anak lelakinya yang bernama Bayu Kurniawan. Sungatmin sengaja tidak membelikan motor untuk puteranya, “Bukannya saya nggak bisa, tapi uangnya mau saya tabung dulu untuk diberikan pada Bayu setelah lulus SMK, karena kalau dibelikan sepeda motor sekarang, takutnya dipakai macam-macam seperti anak-anak jaman sekarang.”

Sebuah teladan yang bisa kita petik dari penuturan pengalaman hidup Sungatmin, seorang penjual kue yang bangga dengan kesederhanaannya, yaitu bagaimana kita mengatur dan menjalani hidup ini dengan penuh syukur hingga kita meraih kesuksesan dalam hidup sesuai ukuran yang kita tentukan. (kelompok 1, Pelatihan Jurnalistik )

Jumat, 20 November 2009

Aku ingin menolongmu, tapi aku tak bisa

Saat aku mendengar beberapa untaian kalimat yang keluar dari mulutmu, aku jadi teringat masa laluku dimana aku telah mengalami hal yang sama seperti kamu. Tapi hanya beberapa hal yang sama, tidak semuanya. Waktu itu aku juga tidak bisa mengambil keputusan dan bersikap tegas terhadap seseorang. Aku tahu, kamu pasti sekarang berada di posisi sulit dimana kamu tidak bisa membuat suatu keputusan yang tegas. Apabila situasinya sudah seperti ini, mau gimana lagi? Semua sudah terlambat.itu pikirmu. Tapi pikiranku lain, aku ingin kamu bisa bangkit kembali, hadapi dia dengan semampumu. Jadilah dirimu sendiri. Marahlah kapanpun kamu mau. Menangislah ketika kamu butuh. Lawan dia, jangan mau kalah, karena kamu benar. Jangan pendam segala gejolak di hatimu. Ungkapkan kalau kamu tidak suka. Ngomong kalau kamu nggak mau. Bicaralah terus terang sama dia. Dia nggak bakalan pernah tahu apa yang kamu rasakan selama ini. Say,jangan siksa dirimu seperti ini terus. Aku yakin kamu pasti bisa. Jangan kecewakan orang-orang yang mengasihimu.
Kita semua sayang kamu, kita semua nggak ingin kehilangan kamu, kita semua ingin melihat kamu bahagia, TANPA PAKSAAN.
Aku tunggu perkembanganmu teman. Semoga kamu bisa menikmati hidup ini tanpa ancaman, paksaan, kekerasan, dan cacian.

Jumat, 13 November 2009

Misconception

Kadang aku merasa bersalah sama kamu, karena selama aku menjalin hubungan bersamamu (dulu), aku jarang banget punya waktu buat kamu. Sampai-sampai hal sepele pun menjadi masalah. Katamu, aku ini sok sibuk, ingin mencari kesempurnaan, egois, tidak punya perasaan, nggak care sama pacarnya sendiri, lebih mementingkan teman daripada pacar, and so on. Semua itu membuatku sakit hati. Tapi thanks yah buat kritik dan saranmu itu.
Tahukah kamu? aku melakukan semua itu bukan semata-mata untuk melukai hatimu melainkan aku ingin kita berdua menjadi lebih baik. Bisa survive dan semakin kuat dalam menghadapi segala masalah. Aku tidak ingin membuang waktuku dan menyia-nyiakan masa mudaku hanya untuk hal-hal yang tidak jelas. Selama ini aku hanya mencoba mengembangkan potensiku, melebarkan sayapku untuk bisa berinteraksi dengan teman-teman, bertukar pikiran dengan mereka, belajar untuk bekerja sama dengan orang lain, dan mencoba suatu tantangan yang baru, pastinya yang positif dong. Apa itu salah? Kenapa kamu tidak mau ngertiin aku sedikit saja? Padahal aku berharap kamu akan mendukung semua aktivitas dan kegiatanku.


Maaf,
Aku tidak bisa berubah seperti yang kamu mau, karena aku adalah aku, dan aku bukanlah kamu.
Biarkan aku untuk menjadi diriku sendiri.
Biarkan aku untuk mencari duniaku sendiri.

Iya,aku memang egois. seperti katamu dulu.
Namun suatu hari nanti, kamu pasti akan tahu, mengapa aku melakukan semua ini.


Terima Kasih buat seluruh perhatianmu ke aku,
Kesabaranmu, Pengorbananmu, dan Kasih Sayangmu.

Kamis, 24 September 2009

Liburan yang Berkesan

Liburan kali ini benar-benar menyenangkan.

Aku bisa bertemu dengan teman2 TK-ku, SD-ku, SMP-ku, dan SMA-ku lewat reunian. Kangen rasanya, ingin berkumpul dan foto-foto lagi.

Aku bahagia karena bisa berbagi cerita dan pengalaman bersama mereka. Ternyata teman-temanku sangat luar biasa.

Ketika bertemu teman-teman alumni TK Seruni, kami langsung makan bareng di restaurant "PANDA". Disana kita makannya cuma beberapa menit, tapi foto-fotonya itu lho hampir 1 jam sendiri. Sampe tidak enak sama pengunjung lainnya. Setelah itu kami meluncur ke TK Seruni, tempat dimana kami pertama kalinya belajar dan bermain bersama teman-teman. Disana tidak banyak yang berubah. Masih sama seperti yang dulu.



Setelah itu, kami menapak tilas ke SD Kristen Pangen, SDku tercinta. Wah sekarang sudah terakreditasi "A". oke lah kalau begitu.

Ketika menghadiri reunian SMP Negeri 1 Purworejo, aku tidak menyangka yang datang bakalan sebanyak itu. Sudah bertahun-tahun tidak bertemu mereka. Ada yang tambah kurus, ada yang tambah gemuk seperti aku ini, ada yang masih suka bikin sensasi, ada yang suka heboh, ada yang kalem-kalem aja seperti aku ini.

Ketika menghadiri reunian SMA Negeri 6 Purworejo, aku kaum minoritas sendiri. Soalnya disitu kebanyakan kakak angkatan semua, angkatanku cuma 3 orang.



Di hari yang berbeda, aku main ke rumah temanku yang jalannya ngalur ngidul ngetan ngulon, pokoknya muter-muter.Tapi akhirnya sampai juga. Disana kita langsung minta traktiran Bakso, karena temanku yang satu ini sudah bekerja di Bandung. Lumayan, makan gratis.

Dan yang pasti, liburan kemarin aku menyempatkan diri untuk berkunjung ke makam papaku. I miss U Dad.
Ternyata nasihat-nasihat beliau selama ini benar juga ya, aku bangga punya papa sepertimu.

Terima kasih Tuhan,
Terima kasih Papa, Ibu, Mbak Ai,
Terima kasih teman,
Aku tidak bisa hidup tanpa kalian semua.

Senin, 15 Juni 2009

Peristiwa itu Menjawab Semuanya

Hari Selasa tepatnya tanggal 9 Juni 2009 aku merasa aneh, beda, kayak orang bingung dan aku nggak tahu harus ngapain. Hari itu aku hanya males-malesan aja di kost, padahal aku bukan termasuk tipe orang pemalas.


Jam 11.00 HP kakakku bunyi, di dalam layar hp terlihat nomor rumah sedang memanggil. Kemudian reflek aja langsung aku angkat. Terdengar suara: "Hallo!"(Ternyata telfon itu dari papaku). Lalu aku menjelaskan kepada papaku kalau kakakku lagi istirahat dan kebetulan aku yang angkat telfonnya. Ternyata papaku cuma mau bilang kalau mau beli HP baru, beliau juga sempat menanyakan kabar kakakku, "Sudah sembuh apa belum?" papa juga pesen: "Gimana kuliahnya? belajar yang rajin yah!". "Iya Pah!" jawabku.


Setelah itu aku bergegas mandi dan siap-siap pergi ke kampus. Bukan untuk kuliah melainkan untuk mengambil uang di bank yang akan aku gunakan untuk membayar kost.
Sesampai disana ternyata bank sudah tutup. Wah, sial. Aku kurang cepat! bank sudah keburu tutup. Ya sudah lah! Aku merasa kecewa dan malas banget harus balik lagi ke kost.
Kemudian tiba-tiba pikiranku mulai kosong. Aku tak tahu kenapa, seperti ada yang membawaku untuk berjalan ke depan kampus. Tanpa sadar aku menghentikan salah satu angkot yang lewat di depanku. Kemudian aku masuk angkot itu. Aku tidak tahu mau kemana. Padahal aku juga tidak ada tujuan yang jelas. Ga papalah! itung-itung refreshing. Main ke kota sendirian.(Padahal sebelumnya aku belum pernah jalan sendirian ke kota, pasti aku ajak teman-temanku)

Aku turun pasarraya Salatiga, kemudian aku jalan sendiri menyusuri toko-toko kecil, disitu aku merasa sedih banget, karena jalan sendiri dan aku merasa seperti hidup di kota asing dan tak mengenal siapapun. Aku benar-benar kayak orang gila! tapi aku masih bertanya-tanya kepada diriku sendiri. Kenapa sih aku kok jadi kayak gini? Ada apa? Kok aneh ya?
Ak berjalan dan terus berjalan. Hingga akhirnya aku menyeberang jalan dan memasuki salah satu toko. Di dalam toko itu aku benar-benar nggak ada tujuan sama sekali kalau mau beli sesuatu. Aku cuma lihat-lihat saja. Kemudian daripada aku seperti orang hilang, aku terpaksa membeli sesuatu dan barang yang aku beli itu benar-benar nggak ada manfaatnya buat aku.
Aku berada di dalam toko tersebut kira-kira hampir 1 jam. Benar-benar nggak jelas!Aku sempat sebel sama diriku sendiri.Kenapa aku ini?


Malam harinya aku masuk ke kamar kakakku yang sedang sakit. Waktu itu dia minta dipijitin, dia bilang kalau badannya rasanya sakit semua.
Setelah itu kakakku tertidur dan aku memutuskan untuk mengerjakan tugas Konseling yang harus dikumpulkan besok pagi.
Tiba-tiba HP kakakku bunyi, kemudian kakakku menerima panggilan itu. Ternyata itu dari Om ku. Om ku bilang kalau aku dan kakakku harus pulang besok pagi karena papaku anval. Sebelum kita tanya-tanya lebih lanjut, Om ku sudah menutup telfonnya. Kita berdua benar-benar panik dan bingung. Bagaimana keadaan papa di rumah? Apakah baik-baik saja? Kemudian aku telfon nomor rumah. Tut...tut...tut... Tidak ada respon. Tidak ada yang angkat telfon sama sekali.


Aku coba lagi...


Tut...tut...tut... akhirnya ad seseorang yang mengangkat telfon itu. tapi yang terdengar bukanlah kata "hallo" melainkan suara tangisan yang menyayat hati. Yah, itu suara ibuku. kemudian ibuku memberikan telfon itu kepada omku. Om ku bilang kalo sebentar lagi dia akan jemput kita berdua. udah cuma gitu aj. ga ada kata2 lain.
Malam itu ak dan kakakku bener2 ga dapat informasi yang jelas. ak berusaha untuk tidak menebak-nebak arti dari semua ini. Aku tahu, tapi aku ga maw hal itu terjadi pada papaku. Ak mencoba untuk positif thinking, dan membuang jauh2 pikiran negatifku.

Kemudian ak balik ke kamarku untuk mempersiapkan barang2 yang akan aku bawa pulang. Di kamar ak sempet nangis dan memohon petunjukNya. Tuhan,, ada apalagi ini? ak bingung...
Setelah itu tiba2 ada yang mengetuk pintu kamarku. setelah ak buka ternyata kakakku. Dengan bercucuran air mata dia menghampiriku dan memelukku erat sambil berbisik : May, papa udah ga ada...(kebetulan ada salah satu saudaraku yang sms kakakku. Di sms itu tertulis : Turut berduka cita atas meninggalnya ayahanda dst...Nah sms itulah yang menjawab semuanya.)
Spontan, saat mendengar kata2 itu ak menangis di pelukan kakakku. ak bener2 syok dan ga percaya atas apa yang telah terjadi pada malam itu. Kemudian satu per satu temen2 kostku masuk ke kamarku,untuk memberi dukungan dan empati buat ak. Tapi kemudian ak sadar, mungkin ini jalan terbaik untuk papa, karena selama ini papa udah cukup menderita karena penyakitnya.

jam 2 pagi Omku udah menunggu ak dan kakakku di depan pintu gerbang kost. Kemudian teman2 kost dengan setia mengantar kita berdua sampai ke pintu gerbang meskipun rasa kantuk menyerang mereka. Hingga akhirnya kami meninggalkan tempat itu...
Dalam perjalanan, ak ga sempat tidur. Ak hanya bisa menangis dan mengenang hal2 terindah dan peristiwa2 yang ak alami bersama papaku dulu.

Hingga akhirnya sampailah di depan rumahku. Ak melihat dari dalam mobil, suasana rumahku benar2 mengharukan... orang2 berduyun-duyun mendatangi rumahku. Ak tak bisa menahan tangis, tapi kakiku memaksa aku untuk bergegas masuk melihat papaku. Kemudian dengan sekuat tenaga, ak memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah dengan didampingi saudaraku.
Ak ga bisa berkata apa2 ketika ak melihat sebuah peti mati yang diletakkan di tengah ruangan, dan di dalamnya terdapat jasad papaku yang sudah terbujur kaku. Ak menjerit, menangis dan memeluk ibuku. Ibuku tampak tak berdaya.
Ak melihat wajah papaku tampak damai karena beliau sudah melepaskan beban beratnya yang selama ini ia rasakan dan ak percaya papa pasti udah bahagia disamping Tuhan. Selamat Jalan Papa... Miss U...

Singkat cerita :
papaku mengidap penyakit diabetes mellitus kemudian komplikasi ke ginjal sehingga ginjalnya tidak bisa berfungsi dengan baik dan memaksa beliau untuk menjalani cuci darah (HD) 2 kali setiap minggunya. Kemudian diagnosa terakhir mengatakan bahwa jantung papaku udah mengalami pembengkakan. Namun beberapa hari sebelumnya, papaku tampak sehat dan ceria. Sama sekali tidak menunjukkan tanda2 kalo papaku akan meninggalkan kita untuk selamanya. 3 hari sebelum papaku menghembuskan nafas terakhirnya, beliau sempat becanda ma ak, nyicipin nasi padang yang sedang ak makan, tanya2 ma ak tentang kegunaan beberapa bumbu dapur, nasehatin ak agar ak memakai sepatu hak tinggi kalo mau pergi ke gereja/kuliah (secara, ak kan pendek ^_^), truz papaku juga sempet tanya tentang hasil seleksi asisten lab.terapan yang beberapa minggu yang lalu sempat aku ikuti, tapi sayangnya ak ga lolos. tapi untungnya papaku ga marahin ak, besok kn bs dicoba lagi..


Dulu ak termasuk anak yang tomboy. mainanku bukanlah sejenis boneka, masak2an, atau asesoris, melainkan pistol2an, mobil2an, tentara2an, game boy, dll. Itu semua papa belikan untukku. (mungkin papaku pengen banget punya anak cowo).
Dari kecil sampai kelas 4 SD, ak selalu tidur di dekat papaku.
ketika ak mabok perjalanan, dengan sabar papaku membersihkan muntahanku.
ketika ak menangis karena ga bisa tidur, papaku selalu menggendongku dan menenangkanku.
ketika ak tidak sengaja menumpahkan gula pasir, papaku tidak memarahiku melainkan menasehati ak agar tidak mengulanginya lagi.
Papa selalu mengajarkan kepadaku untuk rajin belajar, rajin k gereja, disiplin, tepat waktu, menghargai orang tua, sopan dengan orang lain, jaga kebersihan dan kesehatan, hemat, memilih tempat kerja yang bonafit, berhati-hati dalam memilih pasangan hidup, dan mengembangkan potensi.

Papa paling ga suka kalo ak :
-ceroboh
-lola (loading lama)
-menutup pintu lemari es pake kaki
-menaruh barang tidak pada tempatnya
-membeli hal2 yang tidak penting
-ga niat latihan nyanyi atau latihan musik
-lupa membuatkan minuman untuk tamu
-terlambat berangkat ke gereja
-pergi ma temen terlalu lama


Tapi ak bersyukur karena semua itu telah mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa...
Apa yang telah terjadi, dulu, sekarang, dan esok, ak yakin Tuhan pasti sudah mengaturnya dan mempersiapkannya untuk kita semua.
Terima Kasih Tuhan...Terima Kasih Papa...


So, Kita masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk berkarya dan berbuat baik.
GBU

NB: mereka yang mengerti adalah mereka yang pernah mengalami hal yang sama.

Senin, 20 April 2009

Dengarkan Curhatku...

Di dunia ini, kita ga' bisa lepas dari orang lain..begitu juga sebaliknya. Orang lain juga pasti akan selalu membutuhkan kita. Pengennya sie, terjadi sebuah Simbiosis Mutualisme, dimana pihak yang satu dengan yang lain saling mendapatkan keuntungan... namun kadang kala, semua itu tak seindah yang diharapkan.

Nah, hari ini aku sedang mencoba dan belajar menjadi seorang pendengar yang baik... ;p

Kesimpulan yang ak dapatkan adalah:
"Sebenarnya, setiap orang hanya butuh orang lain untuk bersedia mendengarkan apa yang menjadi masalahnya...bukan untuk mendapatkan sebuah solusi."
(yuhuu...kurang lebihnya sie gtu. Gimana nie kalo menurut kalian?)


Kadang butuh waktu berjam-jam, untuk membahasnya...smpe2 melupakan tugas & pekerjaan yang lainnya.hks..hks...
minuman & cemilanpun juga haruz ikut andil... (penting ya??)

Sebenernya bukan itu sih, yang terpenting adalah butuh kesabaran EXTRA!
jangan sampai qta mengecewakan mereka dengan cara pasang muka bete,, menguap di depannya,------------------Uuuaaaaahhhhhh!!!!!
beuh, jangan sampe y... ditahan dulu de..

Justru hal2 yang kayak beginian nie yang seharuznya jadi santapanku sehari-hari...
Yahh secara ak ngmbil jurusan psikologi, so haruz betah nanggepin curhatan temen2 dari berbagai versi.
tapi jujur ya, kadang cape' juga sie kalo lagi ada temen yang bahas hal-hal yang ga' penting...,hal-hal yang sebenernya bisa diatasi sendiri...,
hal-hal yang (bagiku) sepele banget...,
kenapa sie pada membahas "masalah" yang sebenernya bukan masalah...?????? Please deh... tolong dunk, dewasa dikit napa!!(wah, ini nie...emotion nya dah mulai kumat).
sabar...sabar...

Tapi mungkin ak juga haruz menggali lebih dalam tentang mereka... ak ga' boleh emosi dulu.
"Jangan melihat buku hanya dari covernya saja"

Karena setiap orang kan punya latar belakang sendiri-sendiri, pengalaman hidupnya pun juga berbeda-beda.Cara bergaul dan lingkungan di sekitarnya juga sangat mempengaruhi perkembangan kognitif mereka...
(OK.OK)

So, mulai sekarang jadilah pendengar yang baik untuk meringankan beban psikis mereka!!


Kamis, 16 April 2009

mendadak VG!





syadu,,dib..dib..dib... syadu,,bidab..dubidab..syidab....



ikut latihan VG mendadak ?? Why not?

But, I'm not sure...apakah ak berkompeten di bidang nie??
ktika salah satu tmenku menawarkannya,, agak ragu juga untuk meng-iya-kannya.

"maaf, salah orang mba?" pengennya sie jawab gtu.


eitszz...jgn pesimis gtu,, kykny ak juga ga' parah2 amat.hwakakaka..
ak haruz bisa lakukan yg terbaik.
jgn ragu...
N' jangan kcwakan org2 yg telah"salah memilih ak" bwt jdi anggota soprannya..
tetep msti kudu cemangat!! menuju Pesta Rakyat!
yang penting ak haruz bisa lakukan semuanya ini dengan penuh cinta..
Mg kontribusiku dsni ckup bermanfaat yh temand-temand. (hehehe maksa..)


thx 4 collaborations!!
Special thx to Nadia... Sopranoholic...


Result : Hari H-nya PESTA RAKJAT
Loe taw ga seh... konser qta bener2 diluar dugaan!!!!
kali ini vokal group ga cuma bisa nyanyi, tapi bisa dagelan juga...(ngelawak)
Lha wong tiba2 midi-nya ga kedengaran ma kita2, jadinya kita bingung ta ya maw mulai nyanyi nya darimana..
yang ada malah ketawa2 di atas panggung, saling menertawakan diri sendiri...hahahaha...
isin tenan ki, hks...hks...

tapi malam itu aku ga kecewa,aku malah seneng krn bisa liat temen2 ketawa ngakak...
lagian kita nyanyi juga buat mereka ko...buat menghibur mereka...
yach, secara tidak langsung misi vokal group udah sedikit berhasil dunk. (hahaha... membela diri)
Parahnya, ada acara selendang nyangkut di bahu temen lagi!!
beuh, pokok'e bener2 Crazy Show...
ga' papa deh, ini bwt pengalaman ajah, biar kedepannya nanti bisa lebih baik lagi.
Oya,, ada pesan nie buat Om-om yg jaga sound system-nya...besok lagi yang keras dunk muterin lagunya, biar bisa kedengeran geto..
truz bwt pembawa acaranya... haruznya sie bisa menenangkan penonton, agar penonton ga' histeris liat kita2 berdiri di atas panggung. ;p HUGS
dan yang terakhir ucapan terima kasih untuk kakak kita tercinta, Kak Kefas Satriya... yang udah meluangkan waktunya untuk ngajarin kita2 nyanyi.




Senin, 13 April 2009

Complicated!



Hari nie ak merasa bener-bener cape'..... gmna engga, cz ak baruw tiba di Sala3 jam setengah 8,,setelah menempuh perjalanan 3 jam dari purworejo, kota kelahiranku.
Sebenarnya jam 10 ada kul psikologi pendidikan, tapi ak terpaksa bolos...ak lakukan hal ini karena masih banyak tgs2 yg blum ak selesaikan...(Mrs. Hari.... I'm sorry!)



OMG!!!!!

Psikologi eksperimen, ternyata materinya blum ak translate sama sekali! padahal dikumpul hari nie...
Tes Wartegg, bikin laporan smpe particularity...(tenang,,udah jadi koq----sedikit lega!)

Psikologi Kognitif, jam 1 ada kuis...mesti belajar dunk..taw ndiri khan?beuh..

Blum lagi ngurusin proposal kegiatan yg SK-nya lum jadi2...fiuhhh....

Udah gitu jam 3 ada rapat makrab...yang bahasnya cuma itu-itu mulu...gak selesai2


Hari nie ak tampak kucel n gak bersemangat...(biasanya juga gitu kok penampilannya,sama ajah!), ak melangkah menuju ruang kelas dengan sedikit tergesa-gesa...


Pukul 13.00 di ruang E 142 --tempat ak menikmati saat2 menegangkan dimana ak haruz mengerjakan kuis psikologi kognitif.
Ak melangkah memasuki ruangan itu. Di situ banyak anak-anak yang datang lebih awal untuk atur posisi mereka dan membuat formasi sendiri-sendiri.
makhlum lah, kata orang kan "posisi menentukan prestasi", sedangkan ak yang tak berbekal apa2 alias blum belajar ini udah pesimis duluan... ga sempet mikir yang begituan...boro2...
Beberapa menit kemudian, datanglah sang ibu dosen...lalu ia membagikan soal2 kuis itu satu per satu.

pada saat membuka soal, dag...dig...dug...

Eng...Ing...Eng....!!!

Beuhh..... soalnya Essay semua..................!!!!!!!!!!!!!mengarang indah wis... nasib....nasib........ T_T