Jumat, 20 November 2009

Aku ingin menolongmu, tapi aku tak bisa

Saat aku mendengar beberapa untaian kalimat yang keluar dari mulutmu, aku jadi teringat masa laluku dimana aku telah mengalami hal yang sama seperti kamu. Tapi hanya beberapa hal yang sama, tidak semuanya. Waktu itu aku juga tidak bisa mengambil keputusan dan bersikap tegas terhadap seseorang. Aku tahu, kamu pasti sekarang berada di posisi sulit dimana kamu tidak bisa membuat suatu keputusan yang tegas. Apabila situasinya sudah seperti ini, mau gimana lagi? Semua sudah terlambat.itu pikirmu. Tapi pikiranku lain, aku ingin kamu bisa bangkit kembali, hadapi dia dengan semampumu. Jadilah dirimu sendiri. Marahlah kapanpun kamu mau. Menangislah ketika kamu butuh. Lawan dia, jangan mau kalah, karena kamu benar. Jangan pendam segala gejolak di hatimu. Ungkapkan kalau kamu tidak suka. Ngomong kalau kamu nggak mau. Bicaralah terus terang sama dia. Dia nggak bakalan pernah tahu apa yang kamu rasakan selama ini. Say,jangan siksa dirimu seperti ini terus. Aku yakin kamu pasti bisa. Jangan kecewakan orang-orang yang mengasihimu.
Kita semua sayang kamu, kita semua nggak ingin kehilangan kamu, kita semua ingin melihat kamu bahagia, TANPA PAKSAAN.
Aku tunggu perkembanganmu teman. Semoga kamu bisa menikmati hidup ini tanpa ancaman, paksaan, kekerasan, dan cacian.

Jumat, 13 November 2009

Misconception

Kadang aku merasa bersalah sama kamu, karena selama aku menjalin hubungan bersamamu (dulu), aku jarang banget punya waktu buat kamu. Sampai-sampai hal sepele pun menjadi masalah. Katamu, aku ini sok sibuk, ingin mencari kesempurnaan, egois, tidak punya perasaan, nggak care sama pacarnya sendiri, lebih mementingkan teman daripada pacar, and so on. Semua itu membuatku sakit hati. Tapi thanks yah buat kritik dan saranmu itu.
Tahukah kamu? aku melakukan semua itu bukan semata-mata untuk melukai hatimu melainkan aku ingin kita berdua menjadi lebih baik. Bisa survive dan semakin kuat dalam menghadapi segala masalah. Aku tidak ingin membuang waktuku dan menyia-nyiakan masa mudaku hanya untuk hal-hal yang tidak jelas. Selama ini aku hanya mencoba mengembangkan potensiku, melebarkan sayapku untuk bisa berinteraksi dengan teman-teman, bertukar pikiran dengan mereka, belajar untuk bekerja sama dengan orang lain, dan mencoba suatu tantangan yang baru, pastinya yang positif dong. Apa itu salah? Kenapa kamu tidak mau ngertiin aku sedikit saja? Padahal aku berharap kamu akan mendukung semua aktivitas dan kegiatanku.


Maaf,
Aku tidak bisa berubah seperti yang kamu mau, karena aku adalah aku, dan aku bukanlah kamu.
Biarkan aku untuk menjadi diriku sendiri.
Biarkan aku untuk mencari duniaku sendiri.

Iya,aku memang egois. seperti katamu dulu.
Namun suatu hari nanti, kamu pasti akan tahu, mengapa aku melakukan semua ini.


Terima Kasih buat seluruh perhatianmu ke aku,
Kesabaranmu, Pengorbananmu, dan Kasih Sayangmu.