Mungkin ada beberapa dari kita yang memanfaatkan facebook sebagai sumber refreshing dari segala kepenatan, kebetean, dan rasa kesepian. Tapi tahukah kamu? Menurut pengalamanku pribadi, aku malah bisa tambah bete kalau lagi buka facebook pas lagi bete. Kenapa? Karena disaat bete emosiku pasti tidak stabil dan saat itulah perasaanku menjadi lebih mudah terganggu oleh hal-hal yang sebetulnya tidak perlu ditanggepin secara serius. Intinya, aku jadi gampang sensitif. Misal, kalau keadaan lagi stabil aku bakal ketawa-ketawa sambil geleng-geleng kepala melihat kekonyolan si mantan pacar yang sedang berusaha deketin cewek-cewek ababil, aku bakalan bersyukur banget karena udah putus sama dia. Namun kalau lagi nggak stabil, cuma lihat kayak itu aja rasanya jadi pengen marah, bisa dibilang aku sedikit cemburu (cuma sedikit sih, gengsi lah), kadang bisa ngrasa sedih dan nyesel karena udah mutusin dia, merasa kalah oke dari cewek-cewek ababil itu. Hahaha… sumpah, pemikiran yang dangkal banget! Pernah, gara-gara lagi labil aku menantang diriku sendiri untuk puasa facebook selama 1 minggu. Rasanya puas banget ketika bisa survive dan bisa melawan diri sendiri untuk tidak membuka facebook selama 1 minggu. Untunglah sekarang udah nggak terlalu kecanduan facebook karena kebetulan koneksi GPRS HP nexian she-ku juga lagi error. So, rasanya sedih tapi seneng. Sedih karena HP error, seneng karena mau nggak mau aku bisa ngerem untuk buka facebook.
Seru juga ketika sedang baca-baca status dari temen-temen, ada yang suka memberikan motivasi, ada yang suka ngomel-ngomel sendiri, ada juga yang merasa bahwa Tuhan itu punya facebook, lalu ada juga yang selalu memenuhi dindingnya dengan status-status penuh cinta. Semua itu wajar dan manusiawi. Akupun pernah melakukannya. Namun terkadang ada juga yang suka menuliskan masalah pribadinya ke dalam status mereka sehingga hal itu menjadi konsumsi publik. Yang tadinya nggak tahu jadi tahu, yang tadinya tahu jadi tempe. (Loh?)
Ada juga yang selalu nulis kata-kata kotor dan kasar di statusnya. Sebenarnya ada apa dengan mereka? Banyak terdapat luapan emosi disitu, emosi sih boleh tapi jangan berlebihan. Karena secara tidak langsung, mereka justru sedang menghancurkan image mereka sendiri dengan kata-kata yang tidak berguna itu. Sayang sekali kan? Ada juga yang saling menyindir di status masing-masing, berantem di dinding dan status teman dengan kalimat yang tidak berpendidikan, saling mempertahankan ego masing-masing. Seketika itu kecantikan dan kegantengan mereka menjadi tidak ada artinya lagi.
Kalau aku paling seneng buka catatan/notes milik temen-temen, ada banyak hal yang bisa kita dapatkan disitu. Pengalaman hidup, opini, tips-tips, cerita humor, lirik lagu, sampai resep makanan. Aku juga seneng baca-baca blog milik temen. Ternyata kita bisa mendapat banyak hal dan pengetahuan dari situ.
Aku bersyukur karena facebook nggak kayak friendster. Kalo di friendster bakal ketahuan ketika kita mengunjungi friendster milik teman. Si pemilik akun bisa ngecek siapa-siapa aja yang pernah mengunjungi friendsternya. Malu dong kalo ketahuan sang target.hehe. Ketahuan kalau selama ini ternyata aku ngefans ma dia. Apalagi bagi orang-orang model kayak aku ini yang lebih suka mengagumi seseorang secara diam-diam. Hohoho. Untung di facebook nggak dikasih begituan, memang kok si pembuat facebook ini sungguh pengertian.
Ada juga fenomena yang sering terjadi di dalam pertemanan facebook. Kalau lagi marah, facebooknya langsung diremove, temen-temen deketnya yang nggak tahu permasalahannya juga ikutan diremove. Ntar kalau udah baikan langsung di add lagi. Terus ntar kalo marahan lagi, cepet-cepetan nge-remove lagi. Atau kalo perlu langsung diblokir sekalian. Hoho, segampang itukah membangun dan memutus hubungan pertemanan?
Aku sering ketawa sendiri kalau baca-baca nama akun fesbuk. Ada beberapa nama pengguna facebook yang penuh sensasional, contoh : x ingin sendiri, x butuhtatihtayang, x maunyasama y, x si bocah tua nakal, x pengen maen odhong-odhong, x anak punk yang tidak doyan sayur. Kira-kira nama alay buat facebookku apa yah? Hmm, mungkin MaiYa enDutTapiImutch. Hahaha…
Buat closing, Let’s Go! Saatnya menganalisis status seseorang :
“Hoaamm… habis bangun tidur enaknya makan nih. Tapi makan apa yah? Ada ide?”
(Wah kayaknya orangnya gendut, hobinya tidur trus tukang makan tapi nggak kreatif soalnya mau makan aja pake nanya-nanya segala)
“Anjriiitttttt…ttttt… nyebelin bgt sih km! Pkokny Loe, Gue, End!!!”
(Mesti dulu nilai bahasa Indonesianya kurang bagus soalnya nulisnya nggak sesuai dengan EYD, suka nonton Opera Van Java)
“Engkau yang sedang kecewa dan kecil hati,
Jatuh itu biasa, tapi janganlah lama berbaring di situ.
Bangkitlah, rapatkanlah rahangmu dengan kuat, dan segeralah lakukan yang penting.
Engkau dapat meningkatkan kualitas hidupmu, dengan meningkatkan kualitas dari cara-caramu.”
(Wow, super sekali…! pasti suka nonton Mario Teguh yah?)
Tapi ngomong-ngomong, betul juga loh kata Pak Mario Teguh. :)

@ foto ala cewe ababil.