Selasa, 29 Mei 2012

Angka Bukanlah Segalanya



Gambar di atas merupakan salah satu dokumentasi dari nilai raportku ketika SD. Saat itu aku bersekolah di SD Kristen Pangen Purworejo. Sempet nggak nyangka, ternyata dulu aku pernah pinter juga. Hmm, ralat : lebih tepatnya beruntung! Bisa jadi karena jumlah muridnya yang terlampau sedikit, dan hawa kompetisinya masih belum begitu terasa sehingga tanpa aku sadari saat itu adalah saat dimana aku sedang jatuh dan terlena.  (Peringkat 1 dari 11 siswa).

Akhirnya masuklah aku ke SMP Negeri 1 Purworejo. SMP yang konon katanya paling favorit “kedua” se-kabupaten Purworejo. Lho, kenapa nggak masuk ke SMP favorit “pertama” aja? Nah itu dia, karena dulu aku terlalu cepat berpuas diri dengan hasil prestasi yang pernah aku dapatkan sebelumnya sehingga aku tidak menyadari bahwa ternyata ada banyak saingan di luar sana. (Peringkat 4 ke 2 dari 40 siswa).


 
Nah, kalau yang ini lain ceritanya. Sekedar informasi saja, setelah lulus SMP aku melanjutkan ke SMA Negeri 6 Purworejo dan saat itu aku cuma menjadi pelajar yang “pas-pasan”. Pas ada PR atau tes semesteran baru giat belajar. Tapi kalau pas nggak ada PR atau sejenisnya, ya udah nggak belajar. Pas-pasan banget memang. Saat duduk di bangku kelas 1, aku hanya mendapatkan peringkat 10 besar. Itupun yang bagian bawah, seperti ranking 9 dan 10. Parahnya lagi saat naik ke kelas 2, aku sama sekali  tidak mendapatkan ranking! Hingga akhirnya ketika aku naik ke kelas 3, aku mempunyai sebuah cita-cita yang mungkin terdengar remeh. Aku ingin namaku dipanggil ketika upacara bendera dan bisa berdiri tegap disamping seseorang yang aku kagumi untuk menerima penghargaan hasil pencapaian prestasi yang baik. Biasanya yang namanya dipanggil adalah mereka yang mendapatkan peringkat 1, 2, dan 3 di setiap kelasnya. Kebetulan orang yang aku kagumi itu adalah siswa yang selalu mendapatkan peringkat 1 di kelasnya. Wow, keren sekali! Keren prestasinya, keren orangnya, dan juga hatinya.

“Tidak ada yang tidak mungkin jika kita ada niat dan usaha”, itulah mottoku saat itu. Awal semester kelas 3 aku belajar lebih giat dari sebelumnya. Mulai fokus untuk memperbaiki nilai dan selalu menyempatkan diri untuk latihan soal di rumah. Belajar menjadi makanan sehari-hari dan nggak tahu kenapa aku justru sangat menikmatinya! Hingga akhirnya aku terima raport di semester pertama, ketika mengetahui hasilnya aku sedikit kecewa karena aku belum bisa merealisasikan cita-citaku. Hasil belajarku masih belum memenuhi standar, peringkat 10 besar pun belum berhasil aku dapatkan. Saat upacara bendera aku hanya menghela nafas panjang karena belum bisa menemani sosok yang ku kagumi itu untuk menerima penghargaan. Oke, masih ada kesempatan lagi di semester berikutnya. Aku masih tetap belajar, belajar, dan terus belajar. Prioritasku saat itu lebih kepada masa depanku kelak. Semoga aku bisa lulus dengan nilai yang baik! Benar, doaku terkabul. Saat pengumuman kelulusan tiba, aku bersyukur sekali karena telah dinyatakan lulus dengan nilai baik, dan Tuhan juga memberikan bonus untukku yaitu mendapat peringkat ke 3 dari 32 siswa!!! Wuahhh…mukjizat banget!! 3 kali berturut-turut nggak pernah dapet rangking, eh tau-tau udah nangkring di peringkat 3 aja. Senang sekali pastinya. Cinta memang is magic! Sesuatu banget! Tapi lagi-lagi harapanku untuk berbaris dan berdiri tegap bersama sosok yang ku kagumi itu hanya impian belaka karena kita sudah pada… LULUS. 

Jadi, kapan kita bisa upacara bareng lagi? :)



Sabtu, 19 Mei 2012

Not Impossible, but I'm possible

Calon Penulis buku best seller 2020! :)