Senin, 06 Agustus 2012

ULANG TAHUN

Ulang Tahun itu...
Ketika notification di facebook lebih banyak dari biasanya
Ketika inbox di handphone mendadak overload karena sms ucapan selamat ulang tahun
Ketika paginya dicuekin sama temen-temen terus tiba-tiba sorenya udah dikasih kejutan aja
Ketika menu makan malam lebih bergizi dari biasanya
Ketika ada bingkisan tak terduga
Ketika kamar kost tiba-tiba berantakan kayak kapal pecah karena dikerjain teman kost
Ketika badan menjadi semacam adonan roti karena dipenuhi telur dan tepung
Ketika isi dompet mendadak menipis
Ketika pacar menjadi super baik beliin ini itu*    
* (kalau pas lagi punya pacar)

Menurut Wikipedia, ulang tahun itu adalah  hari kelahiran seseorang, menandai hari dimulainya kehidupan di luar rahim. Dalam beberapa kebudayaan, memperingati ulang tahun seseorang biasanya dirayakan dengan mengadakan pesta ulang tahun dengan keluarga dan/atau teman. Hadiah sering diberikan pada orang yang merayakan ulang tahun. Pada saat seseorang ulang tahun, sudah menjadi kebiasaan untuk memperlakukan seseorang secara istimewa pada hari ulangtahunnya.

Sedangkan menurut Mayapedia, ulang tahun itu adalah ketika umur kita bertambah dan jatah hidup menjadi berkurang. Ketika tanggung jawab kita lebih besar dari sebelumnya. Ulang tahun identik dengan kue ulang tahun, doa, make a wish, bingkisan hadiah, pesta, makan-makan, foto-foto, dan lain sebagainya.

Tapi kadang kala ada hal yang lebih penting yang hampir terlupakan, yaitu refleksi diri.
Apakah selama ini hidup kita berkualitas?
Apakah selama ini hidup kita sudah bermanfaat bagi kesejahteraan diri sendiri dan orang lain?
Apakah selama ini kita sudah menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya?
Atau malah sebaliknya? 

Mungkin hal ini bisa menjadi bahan perenungan bagi kita semua yang sedang berulang tahun. Khususnya aku, yang tanggal 31 Juli 2012 kemarin genap berusia 24 tahun. 

“Sobatku Galuh Maya Stephani… aku mengucapkan ulang tahun, semoga kehidupan yang semakin menantang di depan boleh membawa Maya menjadi pribadi yang semakin teguh di dalam iman kepada Tuhan. Gusti paring berkah :)” 
–Y.N-
31 Juli 2007



Ini adalah fotoku ketika ultah ke 19 tahun. Lihat, kamarku berantakan sekali! Semua itu merupakan hasil karya dari teman-teman kostku tecinta. Terima kasih sudah membuat kamarku agak sedikit berbeda dari biasanya. Makasih juga buat kuenya…:p

31 Juli 2008

Kali ini usiaku genap 20 tahun. Hari itu aku merasa ada yang beda dari tahun-tahun sebelumnya karena saat itu aku bisa merayakan ultahku bersama teman dekatku, dia adalah seorang laki-laki yang cukup manis. Kalau menurut kamus bahasa inggris sih namanya Boy Friend. Hari itu aku mendapat banyak kejutan dari pacar dan teman-teman. Ada 3 kue tart dan beberapa bingkisan lucu. Terima Kasih atas cinta kasih kalian, Luv U!

31 Juli 2009
Bisa dibilang, kali ini Tuhan memberikan kejutan ultah untukku dengan cara yang lain daripada yang lain. Di usiaku yang ke 21 tahun itu aku mengalami musibah. Disaat aku sedang merayakan ultahku di KFC bersama saudara dan teman, tiba-tiba ada pencopet masuk tanpa permisi dan mengambil tas kami ketika kami sedang berdoa bersama. Akhirnya suasana yang tadinya sukacita menjadi dukacita. Ada perasaan bingung, nggak rela, sedih, ingin marah, dan kecewa. Tidak ada foto yang bisa dilampirkan disini karena semua foto-fotonya ada di kamera dan kebetulan dengan sukses kameranya juga ikut berpindah tangan ke mas pencopetnya.  (Gimana mas copet, foto ulang tahunku bagus nggak?). Dari peristiwa ini Tuhan memberikan banyak pelajaran buat aku. Belajar untuk tidak terlalu melekatkan diri kepada hal-hal duniawi. Belajar sabar dan ikhlas. Belajar waspada dan tetap hati-hati di segala tempat. Di tempat yang kelihatannya aman sekalipun. Oiya, kalau sedang berdoa di tempat umum pastikan barang-barang berharga anda aman terkendali. Hehe. 

31 Juli 2010


Pada tahun 2010, usiaku genap 22 tahun. Saat itu aku mengajak beberapa teman kostku untuk hijrah ke kota kelahiranku yaitu kota Purworejo. Canda dan tawa menghiasi kebersamaan kami. Tema ultah ku saat itu adalah : princess! 

31 Juli 2011




Yuhuu... umurku bertambah lagi menjadi 23 tahun. Seneng banget rasanya. Kebahagiaanku bertambah karena aku bisa merayakan hari spesialku itu bersama keluarga, saudara, dan beberapa teman dari gereja, SMP, serta SMA. Aku suka roti tartnya! aku suka topengnya! aku suka semuanya! Terima Kasih ya...:)

31 Juli 2012


Wah nggak terasa aku ulang tahun lagi! Usiaku semakin bertambah dan pastinya aku juga semakin tua. Kebetulan hari itu aku ada tugas untuk menjadi seorang tester psikotes di salah satu sekolah yang terletak di Ambarawa. Pagi-pagi sudah bangun jam 5 pagi, bersiap diri dan pergilah kami untuk menjalankan tugas. Saat itu tidak ada satupun teman kantor yang memberikan aku ucapan. (Sudah biasa.. kalau lagi ultah pasti seringnya dikerjain). Hingga akhirnya ketika kami sudah pulang dan kembali ke kantor, tiba-tiba ada acting mendadak dan kejutan istimewa dari teman-teman. Terima kasih atas cake strawberry and pudding coklatnya. Yummy banget deh! Malemnya kita makan malam bersama, ada syukuran sederhana di SS (Spesial Sambal). Btw, makasih buat tart wondernya. Enyakk..enyakk..enyakk...;p

Maiyalova

Telah ditemukan beberapa kertas yang sudah lusuh dan sedikit kotor di sebuah gudang, tepatnya di dalam kardus cokelat. Kumpulan kertas itu terdiri dari 8 lembar. Pada halaman pertama bertuliskan “Maiyalova” dengan font cukup besar berwarna merah muda. Aha.. aku ingat, itu adalah tulisanku yang aku buat pertama kali ketika aku duduk di bangku SMA. Biasalah namanya juga anak baru gedhe, suka menuangkan isi hatinya ke dalam tulisan. Tulisan itu kemudian aku ketik dan aku edit kembali agar bentuk penyajiannya lebih enak dibaca, karena ada beberapa ejaan yang masih salah begitu juga dengan titik komanya. Namun hal ini tidak mengurangi esensi dari isi ceritanya.
Oke guys, langsung aja deh berikut ini adalah tulisan perdanaku tentang seseorang, yang pasti “He is my first love!”. Jujur, dulu aku sempet bingung mau kasih judul apa buat tulisanku ini, tapi karena dulu lagi jaman-jamannya novel teenlit Dealova dan saat itu aku juga lagi nggak kreatif maka tercetuslah sebuah judul yang kedengarannya cukup keren yaitu MAIYALOVA. Dengan maksud bahwa cerita tersebut merupakan cerita cintanya Maya dengan seseorang yang berinisial “i”. Nyambung nggak sih? Whatever lah.

Ladies and gentleman, please welcome… Maiyalova!

Angin dingin berhembus melalui celah-celah jendela, disusul hujan deras yang membasahi gedung gereja. Beberapa saat setelah itu aku berjalan ke depan teras gereja, kutadahkan tanganku ke atas, seketika itu kurasakan dinginnya air hujan yang turun dari langit. Saat itu aku berpikir untuk menunda kepulanganku. Aku menoleh ke belakang, kulihat teman-temanku tampak asyik berbincang dengan yang teman lainnya sembari menunggu hujan reda. Tiba-tiba terdengar suara seseorang, suara yang menyejukkan hati dan tak asing lagi di telingaku: “May, jangan berdiri di luar.. nanti masuk angin lho.” Aku hanya meresponnya dengan sebuah senyuman. Kemudian aku kembali masuk ke dalam gedung gereja.


Mulai sekarang aku harus belajar untuk berjiwa besar karena kadangkala kehidupan itu sering bertolak belakang dengan apa yang kita harapkan. Sekarang saatnya untuk move on dan menjalani hari demi hari tanpa adanya dia lagi. Yahhh, anggap saja ini hanyalah sebuah kisah tentang cinta monyetku yang bisa diceritakan untuk anak cucuku kelak. Cuma buat lucu-lucuan aja kalau dulunya pernah beruntung punya pacar yang baik hati, perhatian, tampan, populer, dan penuh talenta. Ini semua terjadi bukan semata-mata karena aku beruntung, namun karena campur tangan Tuhan juga. Thx God, sudah mengenalkan diriku kepadanya. Aku cuma berharap semoga detik ini dia masih mengingat seseorang yang dulu dan mungkin sampai sekarang masih mengasihinya, yaitu aku. Terima kasih karena kamu telah membuat hidupku lebih berwarna, menghiburku setiap waktu, mengajariku tentang berbagai hal yang positif, dan selalu membuatku tersenyum. Aku bersyukur telah diberi kesempatan untuk mendapatkan kebahagiaan ini walaupun hanya sebentar, semua itu sudah sangat cukup buatku. Kadangkala aku merindukan senyumannya yang selalu membuatku nggak bisa tidur, canda tawanya yang bikin aku selalu ketawa terus, cerita-ceritanya yang panjang kali lebar dan lebih banyak nggak mutunya tapi aku seneng, tingkah lakunya yang nggemesin sehingga membuatku nggak pengen jauh-jauh darinya, dan semua yang berhubungan dengan dia. Kenapa sih aku bisa segitunya suka ma dia? Entah mengapa panah cupid itu tiba-tiba menancap di hatiku hingga akhirnya aku bisa merasakan sesuatu yang sebelumnya belum pernah aku rasakan. Apakah ini sekedar rasa kagum saja atau mungkin sekedar ngefans doang? Bukan, rasa ini beda…dan baru kali ini aku merasakannya. Sepertinya aku sedang jatuh cinta.

Masa PeDeKaTe
Dulu pada saat aku duduk di bangku SMP, aku sudah mengenal apa itu cinta. Sebagian teman-temanku banyak yang sudah mempunyai pacar. Katanya sih berpacaran itu asyik dan menyenangkan, tapi menurutku biasa saja. Pada saat itu aku berpikir kalau cinta anak SMP itu hanyalah cinta monyet yang kadang suka meloncat kesana kemari atau berpindah-pindah ke lain hati. Pada saat itu aku juga udah pernah punya pacar tapi karena dicomblangin temanku, bukan karena aku beneran suka sama cowo itu. Akhirnya aku nggak bisa memaksakan diri untuk terus berpura-pura menyukainya karena menurutku hubungan seperti ini tidak efektif untuk diterusin lagi.
Hingga akhirnya aku mengenal seorang laki-laki yang pada saat itu sudah memakai seragam abu-abu sedangkan aku masih berseragam putih biru. Umur kami terpaut 2 tahun, meskipun begitu aku merasa senang dan nyambung ketika berteman dengannya. Awalnya sih cuma temen, lama-lama jadi demen. Hehe. Proses pedekate ku ama dia lumayan lama, kira-kira setengah tahunanlah. Bisa dibilang kita berdua merupakan korban cinta lokasi dari kegiatan-kegiatan yang sering diadakan oleh gereja. Mau nggak mau kita pasti sering ketemu, sering ngobrol dan saling bekerjasama dalam mempersiapkan beberapa acara di gereja.

Dulu ketika kita masih dalam proses pendekatan, dia ngajakin aku ke Geger Menjangan dalam rangka kegiatan gereja. Kalau inget waktu itu, ugh…perjalanannya cuapek banget karena kita harus melewati banyak sekali anak tangga untuk bisa sampai ke atas bukit. Kakiku rasanya pegel semua, untung ada dia yang selalu nolongin aku bawain tasku dan jagain aku. Aku jadi inget kata-katanya dia waktu itu :”Maya kenapa, capek ya? Makanya kalau jalan jangan cepet-cepet ya. Apa mau aku gendong nih?” Idih, senengnya diperhatiin ama cowok yang kita taksir. Waktu itu aku sempet kaget loh dia ngomong gitu, langsung aja deh aku masang muka stay cool dan menolak secara halus atas tawarannya. Jangan sampe dia tahu kalau saat itu aku udah kegeeran setengah mati. Malu kali. Setelah sampe di puncak bukit, aku dikasih makanan dan minuman ama dia. Disana kita cerita-cerita, ada aja yang diobrolin. Saking groginya aku sering nggak konsen ma ceritanya, menatap matanya saja aku tak mampu. Haiyah, prett. :)
Suatu hari dia pernah ngajakin aku ke pantai Jatimalang. Kita kesana bersama teman-teman gereja. Di sana kita mainan air, seru banget loh. Setelah itu aku ma dia duduk di tepi pantai sambil ngobrol-ngobrol gitu deh. Tiba-tiba dia menuliskan namaku dan namanya di atas pasir kemudian dia kasih tanda cinta di tengahnya. Idih, kayak di pilem-pilem aja. Trus spontan aku hapus pake tanganku karena aku malu kalau dibaca temen-temen yang lainnya. Eh nggak tahunya dia malah bersihin tanganku yang kena pasir tadi. Waduh, kok malah jadi gini sih, jadi canggung gimana gitu. Untung aku nggak semaput disana. Hahaha. Karena terlalu serius, kita berdua nggak nyadar kalau ternyata di depan kita udah ada ombak yang lumayan gede. Finally, baju kita jadi basah semua karena diserang ombak secara mendadak. Lalu kita buru-buru mendatangi WC Umum terdekat untuk membersihkan diri. Dalam perjalanan pulang sempet-sempetnya dia tanya : “Bajumu udah kering belum? Nanti kalau masuk angin gimana?” Kebetulan saat itu aku nggak bawa baju ganti. Ilah perhatian banget sih Mas…J. Sesampai di rumahku, aku mengajaknya untuk makan bareng tapi dianya nggak mau katanya sebentar lagi dia juga mau pulang. Ya udah deh, aku tinggal sebentar untuk beres-beres rumah. Waktu aku lagi berjalan ke arah ruang tamu, tiba-tiba dari belakang ada serangan mendadak. Dia nutupin mataku pake tangannya trus aku disuruh nebak siapakah dia. Huuu…dasar kurang kerjaan tuh anak. Trus setelah itu dia juga sempet ngerjain aku lagi, katanya di hidungku ada sesuatu. Mati deh gue, jangan bilang kalau ada upilnya. Aku kan malu. Takut juga kalau dia langsung ilfil gitu. Aku dah berusaha menggosok hidungku beberapa kali agar sesuatunya itu hilang, pikirku. Endingnya, dia berlagak ingin menunjukkan sesuatu yang ada di hidungku. Eh, ternyata dia cuma mau mencet hidungku doang toh. Hks, lagi-lagi aku dikerjain. Huuh, sebel buanget…tapi seneng gila!

Hari berikutnya dia ngajakin aku olahraga pagi, acaranya kita akan olahraga bersama dengan teman-teman gereja. Sekitar jam 6 pagi dia dan temannya ke rumahku untuk menjemput aku. Lalu ketika kita mau berangkat, dia sengaja menitipkan Honda Tigernya ke temannya agar kita berdua bisa jalan kaki bareng. Hmm, idenya oke juga. Dalam perjalanan tiba-tiba sandalnya putus, trus dia terpaksa jalan tanpa menggunakan alas kaki. Kemudian dia ngomong begini ma aku :”Maya, kamu malu nggak jalan bareng ma aku? Aku kan nggak pake sandal?” trus aku jawab spontan :”Ngapain juga aku harus malu kalo jalan bareng ma kamu mas, ga papa kok santai aja lagi!” Sebenernya kalimatnya mau aku terusin begini ;”Tahu nggak mas, aku tuh udah merasa seneng banget bisa jalan bareng ma kamu, tentang sandalmu yang putus mah nggak ngaruh buat aku, aku sih asyik-asyik aja”. Ups, untung aja aku nggak keceplosan ngomong gitu. Bisa berabe cuy.

Akhirnya sampailah kita di sebuah SD, kebetulan halamannya luas jadi bisa untuk berolahraga. Pertama kita mengikuti senam pagi bersama setelah itu kita olahraga sendiri-sendiri. Aku main basket sedangkan dia main kasti. Lagi asyik-asyiknya main basket tiba-tiba salah satu temenku manggil-manggil namaku sambil kasih tahu kalau mas yang sandalnya putus itu barusan jatuh karena terpeleset. Otomatis aku langsung panik dan nyamperin dia untuk ngliatin keadaannya. Ternyata kakinya terluka, di bagian betis ada sobekan lumayan panjang dan darahnya banyak banget. Aku nggak tega ngliatin dia kesakitan gitu. Aku langsung cari air bersih untuk ngompres lukanya ama cari obat biar lukanya bisa cepet sembuh. Untung aja ada kakak sepupuku yang bisa langsung menangani dia biar kakinya nggak infeksi. Setelah kakinya diobatin, aku langsung cari buku biar bisa ngipasin lukanya, aku berharap lukanya bisa cepet kering dan dia bisa cepat sembuh. Dia bilang: “Udahan ngipasinnya, ntar kamu capek loh”. Aku tetep pura-pura nggak denger. Aku nggak mau kalau dia kenapa-kenapa, pokoknya bawaannya khawatir banget. Pulang dari situ, dia nggak bisa nganterin aku karena kondisinya yang nggak memungkinkan. Lalu dia minta tolong salah satu temennya untuk nganterin aku pulang. Lucunya, meskipun dia barusan jatuh dan masih sakit tapi dia tetep ngikutin aku dari belakang untuk nganterin aku sampai rumah. Kebetulan saat itu dia lagi diboncengin temennya. Hmm, jadi terharu.
Suatu hari pada saat kita lagi kebaktian di gereja, nggak sengaja kita memakai baju yang sama yaitu kotak-kotak abu-abu. Trus setelah selesai kebaktian, aku nanyain ke dia :”Gimana kakimu mas, udah sembuh belum?” kemudian dia menjawab :”Yah, udah agak mendinganlah. Untung ada suster Maya yang mau nolongin aku jadinya kakiku udah agak sembuhan dikit. Hehehe…” Hmm, bisa aja bikin aku GR. J

Detik demi detik berlalu, hari demi hari berganti rasanya aku semakin dekat dengannya. Setiap saat dia selalu membuat hidupku menjadi lebih berarti. Thank’s ya Mas!
Suatu hari ketika dia habis pulang dari rumah temennya, dia mampir sebentar ke rumahku. Ternyata dia cuma mau ngasih buah durian buat aku karena dia tahu kalo aku suka banget ma durian. Habis itu dia pulang deh. Hari berikutnya tepatnya siang hari, dia mampir ke rumahku. Tahu nggak apa yang dia bawa buat aku? Dia bawain aku bunga mawar merah…ich, sok romantis banget! Katanya aku disuruh jagain bunga mawar itu biar nggak cepet layu, dia juga pesen kalo bunga itu harus dipasang di meja belajar biar belajarku tambah giat dan tetep inget dia terus. (yang ada aku malah nggak bisa belajar gara-gara tuh bunga mawar. Hehe…).

Cemburu = Sayang
Hingga suatu saat kita pernah salah paham, sehingga terjadi perang dingin diantara kita. Gara-garanya nggak mutu banget. Aku sempet nggak suka liat dia maen drama pas acara gereja. Ceritanya dia berperan jadi suami, dan ada temen ceweknya yang berperan jadi istri. Nah, acting mereka kebetulan menjiwai banget dan aku sempet cemburu lihat mereka. Hahaha…hello siapa gue? Pacarnya aja bukan, kenapa mesti cemburu? Terus temen-temen pada ngelus punggungku sambil bilang: “Sabar ya May…sabar.” Sambil ketawa ngakak. Wah, mereka nggak sopan banget nih ngerjain aku. Si dia juga ikutan ketawa sambil ngeliatin aku. Semenjak itu aku jadi ngambeg nggak jelas, biasalah namanya juga anak ABG, masih ababil banget pengen cari perhatian. Suatu hari dia maen ke rumahku trus dia nanya baik-baik kenapa kok aku mendadak ngambeg, tapi akunya malah diem aja, pasang muka cemberut sambil manyun-manyun. Sumpah, childist banget deh! Dengan sabar, dia menanyakan hal yang serupa tapi aku tak kunjung menjawabnya. Gengsi kali, masa aku bilang kalau aku cemburu? Nggak mungkin lah. Hehehe. Lama kelamaan akhirnya dia pamit pulang, kesel ma aku mungkin, karena ditanyain nggak mau jawab. Setelah dia bener-bener pergi, aku baru sadar kalau sikapku ini salah. Nggak tahu kenapa aku merasa nyesel dan khawatir banget kalo dia marah ma aku sampai berlarut-larut. Aduuhh, jangan donk, please.. Aku sampai telpon adiknya, nanyain kabarnya dia. Kata adiknya dia jadi uring-uringan di rumah. Matik! Aku juga sempet curhat ma temen dekatnya, aku cerita semuanya kalau aku ngambeg kayak gitu karena aku cemburu. Eh, akunya lagi cerita serius, temennya malah ngetawain aku. Emang lucu yah? Hmm, terserah deh yang penting aku pengen dia tahu masalah yang sebenarnya.
Malam-malam dia datang ke rumahku, dia datang bersama temen dekatnya yang kapan hari aku curhatin itu. Aku kaget, kok dia mau maen ke rumahku, bukannya kita lagi musuhan ya? Pas aku liatin ekspresinya, kok dia udah senyum-senyum gitu? Apa dia udah maafin aku? Oww, aku tahu.. ini pasti karena temen deketnya udah cerita semuanya ke dia. Dan berarti kesimpulannya dia udah tahu dong kalau aku ngambeg gara-gara aku cemburu? Wuuaaahhhh.. aku jadi malu. Sebagai tanda maafku, aku udah nyiapin kejutan buat dia. Kata salah satu informen terpercaya, dia tuh lagi suka banget ma spiderman lalu aku iseng-iseng cari patung spiderman dan akhirnya aku dapet deh. Berkat dukungan dan bantuan dari teman-teman juga, akhirnya kita bisa baikan lagi! Horeeee…asek! Akhirnya aku seneng banget bisa lihat senyumnya lagi. Keesokan harinya dia mengunjungi rumahku lagi, ternyata dia juga bawain bingkisan buat aku. Ihirr…Walah, ko malah jadi bales-balesan hadiah gini? Jadi enak nih. Isinya handuk warna biru, itukan warna favoritku! Handuknya bergambar aladin dan jasmine. So sweetttt! Dan sampai sekarang meskipun itu handuk udah blutuk banget dan warnanya udah mulai memudar tapi tetep aja masih aku pake Ini merupakan salah satu bukti nyata bahwa aku telah menghargai pemberian orang lain. (bilang aja kalo nggak punya handuk laen, hehe…).

Saat hari natal tiba, dia ngajakin aku untuk makan-makan di rumahnya. Aku baru pertama kali loh datang ke rumahnya. Rasanya deg-degan banget. Kemudian waktu tahun baru, dia ngasih aku boneka salju, katanya sih kakaknya sendiri yang mbikinin. Hingga pada suatu hari dia ngajakin aku ke Curug, Somongari. Di sana ada air terjunnya, keren banget deh pokoknya. Pagi-pagi dia udah jemput aku ama temen-temennya. Sebelumnya kita nitipin motor di rumah temennya. Kemudian kita cari angkutan yang jurusannya bisa nyampe ke tempat itu. Karena begitu padat penumpangnya, dia ngalah dan rela duduk di atas angkot. Hahaha, kasian banget. Tapi kayaknya dia bangga banget bisa duduk di atas sana. Sebelum angkotnya berangkat, dia sering iseng jambakin rambutku dari atas, kebetulan jendela dekat tempat aku duduk terbuka sedikit. Jadi dia bisa leluasa godain aku biar aku kesel ma dia. Kalau aku marah dia mesti ketawa. Dasar!
Sampai di sana kita jalan kaki cukup lama karena jalannya menanjak dan agak licin. Dalam perjalanan dia selalu membimbing aku biar aku nggak jatuh dan terpeleset. Dia juga nggak segan-segan megangin tanganku pada saat menyeberang sungai dan membawakan sandalku. Aku berkata dalam hati, buset… ni cowok baik banget, perhatian banget ma aku. Dulu aku sempet mengira kalo dia baik hati ama aku karena cuma mau ngerjain aku doang, eh ternyata aku salah. Sepertinya dia bener-bener sayang ma aku. Namun aku takut salah menyimpulkan rasa itu. Tibalah kita ke tempat air terjun yang dituju. Di sana aku diajak berenang ma dia, tapi berhubung aku nggak bisa renang jadinya dia nuntun aku pelan-pelan menuju air terjun. Waktu lagi berjalan di dalam air, dengan hati-hati kakiku menumpu batu-batu yang ada di dalam air dan pastinya tanganku masih berpegangan erat dengan tangannya. Ketika kakiku akan berpindah dari batu yang satu ke batu yang lain tiba-tiba… aww…aku terpeleset dan secara spontan aku meluk dia! Saat itu aku malu banget karena nggak sengaja meluk dia. Dianya malah ketawa, langsung aja deh aku sadar diri dan nggak meluk dia lagi. Ugh, sumpah rasanya malu banget. Setelah itu dia nuntun aku naik ke atas batu besar. Batu itu letaknya pas di dekat air terjun. Ternyata dia pengen foto bareng ma aku di situ. Tiba-tiba salah satu temennya sudah siap dengan kameranya dan… jeepreettt! Dengan gaya yang culun akhirnya kita berdua berhasil foto bareng di dekat air terjun. Chesee! (Sampai sekarang keberadaan foto itu masih dipertanyakan. Terakhir aku lihat masih di dalam dompetnya dia, namun sekarang tak tahu entah kemana).

Kejutan Tak Terduga
And then, pada tanggal 31 bulan 1 tahun 2003 tepatnya hari Jumat pukul 14.00 WIB aku ma dia resmi jadian. Aku masih inget waktu itu dia pake kaos t-shirt merah gambar spiderman sedangkan aku pake baju pink yang bagian belakangnya ada kerudungnya. Malemnya dia maen ke rumahku untuk nemenin aku jaga rumah soalnya papa mamaku lagi ada keperluan sebentar. Mamaku bilang ke dia, “Titip Maya yah”. :) kebetulan disitu juga ada kakakku dan temen-temen gereja. Sekitar jam sebelas malem dia telpon aku, cuma untuk memastikan doang apakah orang tuaku udah pulang apa belum, dia bilang dia kasian plus nggak tega ninggalin aku sendirian. Tapi untung aja kedua orangtuaku udah pulang jadinya dia nggak khawatir lagi.
Pada saat hari kasih sayang tiba tepatnya pada tanggal 14 Februari, aku malah nangis.  Gara-garanya hari itu kita janjian ketemuan untuk ngerayain hari valentine, pas dia dateng aku pas lagi nggak ada di rumah. Waktu aku udah pulang, dianya udah nggak ada di rumahku. Aku sedih banget dan khawatir kalau dia nggak bakalan balik lagi ke rumahku. Biasalah, pikiran anak-anak ABG kan suka parno gitu. Nangislah aku di tempat tidur, jijay banget deh pokoknya. Sampai-sampai tetanggaku yang biasa kerja di tempatku ikutan nangis karena nggak tega liatin aku sedih. Hihihi, lucu juga kalau inget kejadian itu. Selesai aku nangis, nggak lama kemudian tiba-tiba bel rumahku bunyi, ibuku bilang si dia udah menungguku di ruang tamu. Saat itu juga aku langsung menghapus airmataku dan datang menghampirinya. Kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah, “Hayo.. hayo.. siapa ya yang barusan nangis?” Matik! Mesti ibu yang kasih tahu tentang aksi kebodohanku tadi. Aku cuma bisa mesam mesem sambil ngeles-ngeles dikit.
Hari itu aku bahagia banget karena bisa merayakan hari valentine bersama dia, ditambah lagi karena dapet kejutan dari dia. Aku diminta untuk membuka sendiri isi tas nya dan ternyata di dalamnya ada sebuah bantal bulu bertuliskan I love You berwarna merah kemudian ada coklat cadburry yang dibungkus rapi bersamaan dengan apel merah plus ucapan valentine di atasnya. Wahh, makasih ya! masnya repot-repot deh..:)
Malemnya kita berdua ngedate bareng, kita datang ke acara parade band di sebuah gedung. Saat itu kita kompakan pake baju bernuansa merah. Situasi di sana ternyata rame banget sampai-sampai kita nggak kebagian tempat duduk. Kita cuma dapet 1 tempat duduk, dan akhirnya kursi itu dia berikan ke aku sedangkan dia memilih untuk berdiri disampingku. Keluar dari gedung, langit tampak mendung. Seketika itu hujan gerimis menjadi teman kita dalam perjalanan pulang. Kemudian si dia memintaku untuk berpegangan erat karena beliau akan menambah kecepatan motornya yang gedhe itu. Sesekali dia juga megangin tanganku supaya aku nggak begitu kedinginan (maklum, saat itu mas nya nggak bawa jas hujan). Dalam perjalanan aku hanya bisa berdoa di balik punggungnya. Ada 2 doa yang aku panjatkan. Yang pertama supaya kami berdua selamat sampai rumah dan yang kedua doa ucapan syukur karena telah diberi kesempatan untuk memiliki teman dekat yang baik hati seperti dia.

Tanggal 23 Februari 2003, dia tepat berusia 17 tahun. Dia merayakan sweet seventeen di kediamannya. Pada saat pemotongan kue, aku diberi kehormatan untuk menerima special cake darinya diiringi tepuk tangan meriah dari teman-temannya. Saat itu dia juga ngenalin aku ke orangtuanya, sumpah deg-degan bangett cinn...
Di hari spesialnya, aku hanya bisa memberikan hadiah berupa bola basket dengan tujuan agar dia bisa semakin giat berlatih dalam bermain basket. Ada perasaan kagum bercampur bangga ketika melihat dia bertanding basket bersama teman-temannya.

Suatu hari dia ada job ngeband di Klaten. Ternyata pulangnya dia sempat mampir sebentar ke mall untuk mbeliin aku sesuatu. Pada saat jadwal apel tiba, dia langsung meluncur ke rumahku dengan membawa kejutan lagi. Dia minta agar aku membuka sendiri bingkisan yang ia bawa. Dan ternyata isinya adalah sebuah jaket berwarna biru, itukan warna favoritku! Wuahh, senengnya.. Pas mau nyobain tu jaket, eh si dia ikutan bantuin aku. Wahh…tambah seneng deh akunya. Makasih banyak ya mas.
Dia itu jago banget bikin kejutan-kejutan yang tak terduga. Dulu sebelum jadian, pas dianya maen ke Jogya, sempet-sempetnya dia mesenin aku 2 buah gantungan kunci berupa inisialku (M) dan namaku (Maya). Tak lupa dia juga mesenin gantungan kunci buat kakakku. Biar nggak rebutan kali yah? :p

Surat Cintaku yang Pertama
Kapan hari aku pernah curhat ke dia kalo binderku dipinjem temen dan nyebelinnya binderku nggak dibalikin. Aku cuma sekedar cerita aja dan aku juga udah mulai nglupain binderku yang ilang itu. Nggak tahunya beberapa hari setelah itu, dia datang ke rumahku dengan membawa sebuah kado. Perasaan ultahku masih lama kok masnya bawain aku kado? Dia pesen, sebaiknya bukanya kalo dia udah pulang aja. Dan benar, aku membuka kado itu setelah dia pulang. Sebelum buka kado, aku menemukan surat berwarna biru dan dengan sukses aku telah dibuat terharu oleh surat itu. Inilah surat cintaku yang pertama :

Buat : Yayang Maya
            di situ aja.


            Eit, tunggu dulu sebelum k-mu mbaca surat ini senyum dulu dong kan k-lo senyum + manis.
Aku ngasih kamu hadiah ini sich bukan untuk apa2, tapi cuma pingin nunjukin kalo aku sayang……….banget ama kamu.
Kalo memang kamu ‘gak suka ama hadiahku bisa disimpan aja, kalo kamu suka aku seneng banget soalnya aku beli barang ini kan dengan susah payah.
Sorry ya kalo hadiahku ini baru aku kasih sekarang soalnya aku belum sempet bungkusnya, jadi ya baru sekarang aku ngasihnya. Aku tau kamu kan suka ama barang ini jadi ya aku beliin.
            Ya udahlah gitu aja isi surat ini singkat, padat tapi bisa dimengerti. Sekarang hadiahnya boleh dibuka. Kalo udah dibuka jangan kaget ya! Sekarang kaget aja dulu.


Aku Sayang Kamu.

                                                                                                   Dari Yayang-mu.

                                                                                                              (ttd)
                                                                                                                         
                                                                                                             A.I.P


Habis baca surat itu spontan aku langsung senyum-senyum nggak jelas sambil bukain kertas kadonya (yang ini nggak perlu dibayangin). Wuuaaahhh, isinya binder warna biru! Itukan warna favoritku! (Iyahh, udah tauu, nggak usah lebay deh..lanjut.) Cover bindernya bergambar sepasang beruang lagi berpelukan di tengah salju dan dibawahnya ada tulisan Between You & Me, ilahhhh co cwitt banged si kamu mas…aku suka ko sama bindernya, apalagi yang ngasih kamu. Ternyata di dalamnya ada kertas refillnya juga. Makasih ya sayang…muach. :*
Beberapa hari kemudian, dia bawain aku sepasang sandal sesuai dengan ukuran kakiku. Sandalnya lucu dan unik, warnanya kuning. Aku seneng banget karena aku udah lama pengen sandal kayak gitu. Sekali lagi makasih ya mas…
Setelah itu aku iseng keluar ke teras rumah aku melihat ke arah lantai teras rumah. Aku merasa dejavu karena aku melihat ada sandal yang serupa dengan sandal kuningku tadi, tapi yang ini ukurannya berbeda, jauh lebih gedhe. Owalah aku baru sadar, jadi kita kembaran sandal nih ceritanya? Wah..wah.. ternyata bukan cuma cintanya aja ya yang sama tapi sandalnyapun juga ikut disamain. Makasih lho ya buat kejutannya…

Ngeband
Hari ini dia ada jadwal manggung di SMAnya, menjadi drummer adalah peran penting yang diambil olehnya. Hari itu aku sengaja menyusul ke sana untuk melihat aksinya manggung. Setelah selesai manggung, dia langsung nyamperin aku trus ngajak jalan-jalan menyusuri koridor sekolah. Secara baru kali itu aku maen ke sekolahnya kemudian dia berlagak seperti tour guide mengenalkan tempat-tempat yang ada disitu. Tak lupa dia juga ngasih tahu dimana letak kelasnya.
Sorenya dia ke rumahku. Dia ingin aku bisa nemenin dia latihan band. Kemudian aku bergegas bersiap diri dan berpamitan kepada orangtua. Pada saat aku mau naik ke motornya, sempet-sempetnya dia bilang :”Silahkan tuan putri…” sambil tersenyum manis. Kalo aku jadi sebatang coklat, pasti aku sudah meleleh daritadi.
Sampai disana, kita sempat makan bersama dengan teman-teman yang lainnya. Waktu itu dia malah yang ngambilin makanan buat aku. (Harusnya kebalik. Harusnya kan aku yang ngambilin makanan buat dia. Gimana sih, akunya yang kurang peka. Maaf ya).
Pas dia lagi nge-drum, aku keluar dari ruangan itu karena di dalam hawanya panas. Aku pengen cari angin sebentar. Nggak lama kemudian tiba-tiba ada yang ngagetin aku dari belakang. Masih dengan membawa stick drum di tangannya dia sedikit menegurku :”Kamu kemana aja sih, dari tadi aku cariin lho. Kamu masuk ke dalem aja ya biar bisa nemenin aku. Nanti kalo di luar sendiri kan bahaya”. Trus dia gandeng tanganku untuk masuk ke dalam. Setelah latihan selesai, akhirnya kita pulang deh.

31/07/2003
Horee… hari ini adalah hari ulang tahunku!! Aku mengadakan syukuran secara sederhana di rumahku. Hari itu aku bahagia, namun kebahagiaanku belum lengkap tanpa kehadirannya. Waktu acara sudah dimulai, dia tak kunjung datang. Aku mulai gelisah. Beberapa menit kemudian senyumku mulai terpancar lagi karena dari jauh terdengar suara motornya dan kemudian aku melihat dirinya berjalan menghampiriku. Ciyee…spontan temen-temenku pada nyorakin aku sama dia. Aku seneng banget bisa ngrayain hari spesialku ini bersama dia. Setelah acara selesai para tamu berpamitan pulang, kecuali tamu terakhir yang datangnya terlambat itu. Dia masih duduk di sofa dan menemani aku disitu. Kemudian dia bilang :”Maya, aku mau ngomongin sesuatu ama kamu, penting banget!” Trus aku jawab dengan singkat :”Apa?” Lalu dia mendekati aku seperti mau bisikin sesuatu hal di telingaku. Dan… *cupp* spontan dia cium pipiku sambil berkata “Selamat Ulang Tahun ya Sayang….!!!!!” Sambil ketawa nggodain aku. Huuuuuu….dasar, masnya nakal…nyebelin! Sambil mukul-mukul manja. (nggak ding, nggak segitu juga kali). Sebagai hadiah ulang tahun, dia kasih aku boneka donald bebek bertopi biru. Bonekanya unyu-unyu persis kayak yang ngasih. Hehe…

Moment terakhir
Akhirnya aku lulus dari SMPku dan melanjutkan ke sebuah SMA. Kegiatan MOS (Masa Orientasi Sekolah) cukup menyita waktuku sehingga aku jarang bisa bertemu dengannya. Komunikasi juga jarang. Kita sibuk dengan urusan masing-masing. Hari-hariku menjadi tidak seperti biasanya. Aku kangen banget sama dia, tapi lagi-lagi aku gengsi untuk mengungkapkannya.
Kegiatan MOS selanjutnya yaitu para siswa baru diwajibkan mengikuti kemah besar selama 3 hari. Di situ aku dituntut untuk bisa mandiri alias apa-apa sendiri. Capeknya minta ampun. Malemnya kakak pembinaku memanggilku. Katanya ada seseorang yang mau bertemu denganku, kebetulan waktu itu adalah jam untuk menerima tamu. Aku bergegas pergi menuju pintu gerbang sekolah, memastikan siapa yang mencariku malam-malam begini. Dari kejauhan tampaklah seorang pemuda tampan berjaket hitam yang sedang berdiri di dekat pintu gerbang sekolah. Nggak salah lagi, dia adalah seseorang yang selama ini sedang aku kangenin, kemudian aku berlari nyamperin dia. Waktu itu dia nanyain kabarku selama aku berkemah, kemudian ngobrol-ngobrol sebentar. Disitu,kita agak sedikit canggung. Walaupun pagar besi milik sekolah memisahkan kita, namun pertemuan kita malem itu terkesan romantis banget. Kayaknya udah lama banget aku nggak ketemu sama dia, aku aja sampe deg-degan saat menatap wajahnya. Sebelum aku beranjak untuk kembali ke tenda, dia memberikan aku sebuah bungkusan yang isinya hamburger dan fried chicken. Katanya buat lauk makan, biar aku nggak kelaperan saat di tenda nanti. Wah, makasih banget ya mas, nanti pasti aku habisin deh. Trus habis itu aku pamitan untuk kembali ke tendaku karena jam besuk udah hampir habis.

Bisa dibilang itu adalah moment terakhir sekaligus moment termanis yang pernah aku lalui bersama dia.

Setelah itu hubungan kami menjauh dengan sendirinya.

WHY? KENAPA? KOK BISA?

Pastinya selalu ada jawaban dari sebuah pertanyaan, namun biarlah kami saja yang menyimpannya.


-The End-