Karena mereka, aku merasa menjadi lebih hidup.
Dari ibuku, aku belajar bahwa anak perempuan itu harus bangun pagi-pagi, harus bisa memasak, harus bisa menjaga diri, dan tetap dekat dengan Tuhan.
Dari ayahku, aku belajar arti penting dari sebuah latihan. Performance tanpa latihan sama saja dengan “bunuh diri”!
Dari kakakku, aku belajar memakai parfum, dandan, memakai busana yang matching, dan merawat diri.
Dari sahabatku, aku belajar untuk bersikap jujur, sabar, dan tetap tenang dalam menghadapi masalah.
Dari dosenku, aku belajar bahwa segala sesuatunya harus terkonsep.
Dari mantan pacarku, aku belajar bahwa dalam sebuah hubungan, komunikasi yang tepat dan saling percaya itu penting.
Dari pengasuhku, aku belajar arti dari sebuah ketulusan dan kesederhanaan.
Dari sepupuku yang smart abis, aku belajar ternyata dunia ini bisa kita miliki asalkan kita mau berusaha dengan keras.
Dari anak sekolah mingguku, aku belajar untuk lebih kreatif lagi dalam mengajar.
Dari teman SMA yang pernah aku kagumi, aku belajar bahwa dengan mengagumimu aku bisa lebih berprestasi. Thank's ya!
Dari teman yang ternyata bukan teman, aku belajar lagi untuk berhati-hati dalam mempercayai seseorang.
Dari sebuah warung makan yang pelayannya tak kunjung datang membawa pesanan makanan untukku, aku belajar untuk bersabar dan menahan emosi.
Dari penjual asongan di bis, aku belajar tentang jiwa optimisme. Tetap berjualan demi sesuap nasi meski harus melewati penumpang yang penuh sesak dan siap untuk dicuekin.
Dari seorang pengemis jalanan, aku belajar untuk lebih bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan kepadaku.
Dari orang asing yang sok kenal sok dekat, aku belajar untuk tidak terlalu lugu dan polos dalam menanggapinya.
Dari seorang Agnes Monica, aku belajar untuk memiliki mimpi besar, mempercayainya, dan berusaha untuk mewujudkannya.
Dari seorang Raditya Dika, aku belajar untuk menertawakan diri sendiri. Belajar untuk tidak terlalu spaneng dalam menjalani hidup.
Dari seorang Mohammad Assad, aku belajar untuk bersedekah. Karena percaya nggak percaya, sedekah itu membawa berkah. Dan ternyata memang benar!
Dari seorang Jokowi, aku belajar bahwa untuk mendapat simpati dari masyarakat tidak harus dengan materi.
Dari seorang Dahlan Iskan, aku belajar bahwa butuh keberanian dan tekad yang kuat untuk menciptakan perubahan.
Dari seorang Chairul Tanjung, aku belajar ternyata untuk menjadi sukses itu nggak gampang, semua butuh proses panjang.
Dan dari kalian semua yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu, terima kasih karena dengan mengenal kalian aku bisa belajar menghargai segala bentuk keunikan dan kekhasan yang sudah Tuhan berikan, baik itu kekurangan maupun kelebihan yang kita miliki.
Mari saling menginspirasi untuk hidup yang lebih baik. :)