Senin, 16 November 2015
Senin, 28 September 2015
Pasta Cooking Class with Nanny's Pavillon
Menurut saya, weekend merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan diri, salah satunya dengan mengikuti cooking class di sebuah restoran bergaya unik khas italia bernama Nanny's Pavillon @ Summarecon Mall Tangerang. Saya senang sekali bisa belajar bersama dan tanya jawab langsung dengan chef ganteng yang jago masak. Beliau membimbing kita step by step dengan sabar, membuat kita semakin nyaman untuk belajar. Dijamin pengen ikutan acara ini lagi. Ini dia oleh2 dari cooking class Nanny's Pavillon! :)
Bahan yang diperlukan untuk membuat Kimberly's Green Sausage :
- olive oil
- jamur
- sosis ayam
- bawang bombay cincang
- bawang putih cincang
- tomat cincang
- saus pesto
- pasta
- gula pasir
- garam
![]() |
preparation |
![]() |
ini dia 'meja belajar' para peserta cooking class |
![]() |
tebak, saya yang mana? |
![]() |
Kimberly's Green Sausage Pasta ala Maya |
berpose bersama hasil karya masing-masing |
![]() |
koleksi sertifikat achievement bertambah 1 lagi. hore!! |
Kamis, 09 Juli 2015
Artos Top Chef 2014
Ini adalah kedua kalinya saya mengikuti ajang kompetisi masak memasak di dunia para chef, setelah beberapa bulan yang lalu mengikuti acara audisi Hell's Kitchen Indonesia di Yogyakarta.
Dalam ajang ini sebagian besar para pesertanya sudah expert di bidang kuliner. Sedangkan saya? Saya hanya expert di bidang nekad. hehehe
Perlombaan ini diselenggarakan oleh pihak Armada Town Square, di kota Magelang pada tahun 2014.
Tema masakan yang harus disajikan adalah Masakan Nusantara dengan Gaya Sajian Modern.
Ada banyak pihak yang saya repotkan dalam persiapan lomba masak kali ini. Mulai dari orang tua, tetangga, sepupu, mamahnya temen saya, dan tukang jahit.
Dibela-belain pesen seragam koki, biar terkesan expert. Pengennya sih biar performance nya bisa total, eh malah gagal total. Hahaha.
Okey, mungkin kali ini memang belum rejekinya untuk menang. Namun saya bersyukur dan senang sekali bisa berada di 'Big Kitchen' bersama teman-teman chef, yang memberikan saya inspirasi untuk terus memasak dan menyajikan menu makanan dengan penuh kreativitas.
Dalam perlombaan ini saya mengajak sepupu saya untuk menjadi partner / asisten chef sekaligus menemani saya menikmati detak jantung yang selalu berdebar kencang ketika sang MC mengatakan : "Yak, waktu anda tinggal 10 menit lagi!"
Disitulah kami mulai panik dan menertawakan kekonyolan yang ada. Kami berdua bener-bener nggak punya basic pendidikan perhotelan ataupun culinary sama sekali.
Sesi presentasi pun tiba, Saya mencoba menjelaskan apa saja yang telah kami masak dengan 3 menu yang terdiri dari :
appitizier ------------- Trancamania
main course ---------- Steak Daging Sapi bumbu osek
dessert ---------------- Pudding Kopyor in Jar
Ada 1 komentar dewan juri yang selalu saya ingat ketika sedang mencoba mengiris daging sapinya yang belum empuk : "Ni dagingnya ngajak berantem ya!" sambil tertawa. Satu hal yang bisa saya lakukan pada saat itu adalah ikut tertawa bersamanya.
![]() |
Nomor Peserta |
![]() |
Suasana sebelum perlombaan dimulai |
![]() |
Hasil karya para chef #part 1 |
![]() |
Hasil karya para chef #part 2 |
![]() |
Dewan juri sedang serius memberi penilaian |
![]() |
Di panggung ini saya beserta asisten chef telah menyumbangkan sebuah lagu berjudul "Semua Karena Cinta", sambil menunggu hasil pengumuman dari dewan juri |
![]() |
Bersama teman-teman chef dari berbagai kota |
![]() |
Sertifikat peserta lomba ARTOS TOP CHEF 2014 |
![]() |
Berpose bersama hasil karya |
![]() |
Sukma, asisten chef yang paling unyu |
![]() |
Foto bersama Chef Hengky, kami lebih senang memanggilnya : Pace! |
![]() |
Selamat buat para chef yang telah memenangkan perlombaan ini. Keep cooking with love! |
Selasa, 07 Juli 2015
Indian Apache
Selain suka bikin kue bantat, saya juga suka bikin sesuatu yang unik. Berhubung saat itu saya masih jadi pengangguran, nggak ada kerjaan, nggak ada pacar, maka tercetuslah ide untuk membuat gambar tentang Indian Apache. Sebenarnya awal mulanya terinspirasi sama fotonya Pevita Pearce yang ada di instagram, kebetulan dirinya sedang berpose memakai topeng ala Indian. Dilihat-lihat, lucu juga ya ternyata. Inspirasi juga datang dari tayangan yang sering saya tonton, yaitu : Mister Maker, yang selalu kreatif membuat sesuatu dari barang-barang bekas.
Siang itu, saya berjalan ke arah salah satu ruangan rumah saya yang menyimpan berbagai macam alat kebersihan rumah tangga, sambil melihat-lihat barang apa saja yang bisa saya gunakan untuk membuat sebuah karya. Pandangan saya langsung tertuju pada kemoceng yang bulunya sudah mulai rontok. Bisa nih dibikin sesuatu! Lalu saya menyiapkan buku gambar ukuran A3, cutter, pensil, penghapus, lem UHU, 1 biji permata berwarna merah yang terbuat dari plastik, dan pensil warna.
![]() |
property yang disiapkan |
Supaya hasil gambarnya bisa mirip dengan orang Indian Apache, maka sebelum menggambar saya searching di google terlebih dahulu mengenai gambar-gambar orang indian apache pada umumnya. Setelah itu, langsung deh 'dancing in the drawing' dan inilah hasilnya!
![]() |
gambar indian apache ala Maya |
![]() |
gambar indian apache setelah diberi warna |
![]() |
sisipkan bulu-bulu ayam menggunakan cutter dan rekatkanlah dengan isolasi |
![]() |
Tarraaaa... beginilah hasil akhirnya! :) |
And then, hasil karya tersebut saya tempel bersama hasil karya saya yang lainnya. Mungkin pada suatu malam, si Indian Apache ini akan hidup dan berteriak : "Wooo..woooo...woooo....".
Senin, 06 April 2015
Percakapan antara 2 anak manusia
Deru : Intuisi itu apa Bu?
Maya : Ba-bu-ba-bu, emang aku babu?
Deru : Kau bukan babu, tapi lebih mirip labu.
Maya : Walau aku seperti labu, namun kenanganmu bersamaku akan selalu kau ingat dalam kalbu.
Deru : Memang... aku selalu mengingatmu dalam kalbu, bahwa kau pernah membuat hari-hariku kelabu
Maya : Apa katamu? kelabu? tapi rasanya manis kan? semanis tebu. Kau tahu? disaat tak bersamamu, aku ini seperti butiran debu...
Deru : Manis bagai tebu bagimu, tapi bagiku serasa pahit seperti abu!
Maya : Mencintaimu itu candu, seperti mengkonsumsi sabu-sabu
Deru : Berarti rasamu cuma sebatas candu, bahkan tak bertahan setelah kau mengkonsumsi sabu-sabu. Berbeda denganku, cinta ini kuat bertahan seperti cintaku kepada sang ibu.
Maya : Ohhh.. begitu.
Sungguh kau berbeda dengan lelaki lain.
Ibarat satu banding seribu.
Namun mencintaimu bukanlah hal yang tabu.
Dan kau perlu tahu,
Bahwa sebenarnya...
sebenarnya...
ehm, sebenarnya...
besok hari RABU.
Maya : Ba-bu-ba-bu, emang aku babu?
Deru : Kau bukan babu, tapi lebih mirip labu.
Maya : Walau aku seperti labu, namun kenanganmu bersamaku akan selalu kau ingat dalam kalbu.
Deru : Memang... aku selalu mengingatmu dalam kalbu, bahwa kau pernah membuat hari-hariku kelabu
Maya : Apa katamu? kelabu? tapi rasanya manis kan? semanis tebu. Kau tahu? disaat tak bersamamu, aku ini seperti butiran debu...
Deru : Manis bagai tebu bagimu, tapi bagiku serasa pahit seperti abu!
Maya : Mencintaimu itu candu, seperti mengkonsumsi sabu-sabu
Deru : Berarti rasamu cuma sebatas candu, bahkan tak bertahan setelah kau mengkonsumsi sabu-sabu. Berbeda denganku, cinta ini kuat bertahan seperti cintaku kepada sang ibu.
Maya : Ohhh.. begitu.
Sungguh kau berbeda dengan lelaki lain.
Ibarat satu banding seribu.
Namun mencintaimu bukanlah hal yang tabu.
Dan kau perlu tahu,
Bahwa sebenarnya...
sebenarnya...
ehm, sebenarnya...
besok hari RABU.
Selasa, 17 Maret 2015 8:21 PM via Blackberry Messenger.
Pengen jadi...
Pengen jadi penulis, tapi nulis blog aja jarang.
Pengen jadi artis, tapi belum siap masuk TV.
Pengen jadi Stand Up Comedian, tapi gw suka garing, ga lucu.
Pengen jadi seniman, tapi karya-karya gw nanggung.
Pengen jadi penyanyi, tapi suara gw bagusnya cuma pas di kamar mandi doang.
Pengen jadi tukang masak, tapi jiwa gw lebih cocok jadi tukang makan.
Pengen jadi penjahat, tapi gw ga ada bakat.
Pengen jadi pilot, tapi gw phobia ketinggian.
Pengen jadi duta wisata, tapi gw pendek.. kecil.. gendut pula.
Akhirnya gw memutuskan :
Pengen jadi diri sendiri aja, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang udah Tuhan kasih ke gw.
#Semoga Berkah
Senin, 09 Februari 2015
Ala Chef Maya #part 6
Langganan:
Postingan (Atom)