Rabu, 16 Oktober 2013

5 PM



Apa itu 5 PM?
5 PM adalah sebuah vokal group acapella yang terbentuk pada bulan Desember 2011. Kami  merupakan 5 bersaudara yang saling menyayangi dan melengkapi. 

Kenapa namanya 5 PM? 
5, karena kita terdiri dari 5 orang sedangkan PM adalah singkatan dari Prawiro-Marsudi. Kedua nama tersebut merupakan nama almarhum eyang-eyang kami. 

Siapa aja nama personilnya? Apa yang khas dari mereka?
Berikut ini nama dan masing-masing kekhasan dari mereka.
Langit = Smart
Syari = Elegan
Uma = Cute
Maya = Funny
Rina = Sexy

Koleksi foto 5PM :
Pelayanan di GKJ Bekasi

Sebelum berangkat ke Bekasi, foto dulu yuk! Keep SMile:)

Pelayanan di GKJ Purworejo dalam rangka Paskah
Pelayanan di GKJ Purworejo dalam rangka Tahun Baru

Pelayanan di GKJ Purworejo Selatan

Pose at basecamp 1, Nuansa Music

Pose at basecamp 2, My Home
Beli lupis dulu, makanan favorit 5 PM

Pelayanan di kelompok Korintha Barat, dalam rangka Natal

Jogging di alun-alun Purworejo, biar sehat

Bonus : Video personil 5 PM yang lagi ngaco! hehehehe... check this out!





Rabu, 09 Oktober 2013

Biarlah Seni yang Berbicara #part 2

Judul : Eiffel, tunggu aku!

Judul : Solehah

Judul : Golput

Judul : Lirikan Matamu

Judul : Innocent

Latihan jadi presenter :)


The Board of My Dream's



...mimpi adalah kunci untuk kita menakhlukan dunia, berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya…
(Laskar Pelangi - Nidji)

Hey Guys, pernah nggak sih kalian bermimpi besar tentang suatu hal yang sebelumnya belum pernah kalian capai? Misal : pengen jadi dosen, pengen jadi atlet basket, atau mungkin pengen jadi musisi terkenal. Pastinya pernah donk.. Akupun begitu.
Tahu nggak sih, kita yang udah punya mimpi-mimpi itu secara nggak langsung hidupnya bisa lebih terarah daripada yang nggak punya mimpi sama sekali. Hidup itu harus ada tujuannya, harus punya mimpi dan sesuatu yang akan dicapai. Jangan cuma ikut arus aja, sayang kan hidup cuma sekali jadi jangan sia-siain untuk hal-hal yang nggak penting. Selagi ada kesempatan untuk mengembangkan diri, gunakan waktumu dengan sebaik-baiknya.
Oiya, jangan pernah takut untuk bermimpi besar! Masalah mimpi itu akan terwujud atau enggak, yang penting punya mimpi dulu deh (dengan catatan mimpi itu harus realistis lho ya). Aku jadi inget pengalamanku ketika mengikuti seminar nasional “Alam Terkembang Menjadi Guru”, kebetulan yang menjadi pembicara saat itu adalah Dik Doank ditemani seorang praktisi homeschooling bernama ibu Septi. Di seminar ini kita diajarkan untuk mengenali passion masing-masing. Kemudian ada kalimat motivasi yang berbunyi : 

“Dream it, Share it, Do it, Grow it!” 
dan  
“Baik saja tidak cukup, kita mesti beda!”
 
Sumpah, 2 kalimat tersebut ngena banget di hati aku. Pulang dari seminar, aku langsung mengumpulkan dan mencatat semua mimpi-mimpiku yang selalu muncul dipikiranku. Kemudian tercetuslah sebuah ide untuk membuat THE BOARD OF MY DREAM’S. Aku berharap dengan adanya daftar mimpiku ini, aku bisa semakin terpacu dalam mewujudkannya. Seperti inilah hasil akhirnya. :)
 

Keterangan gambar :
1.       Searching resep-resep masakan di internet, buku, & sumber info lain, kemudian pelajari dan praktek --> mengumpulkan peralatan masak dan merawatnya --> beli bahan dasar & perlengkapannya, pilih yang berkualitas --> ACTION! Memasaklah dengan penuh cinta --> sajikan untuk kerabat, saudara, dan tetangga (siap menerima saran dan kritik) --> belajar menu baru dengan meningkatkan kualitas, cita rasa, dan penampilan yang menarik --> Promosi : disajikan dengan unik, menarik, dan harga terjangkau. (Dream: punya café dan toko roti).
2.       Cari referensi buku-buku yang bermanfaat dari internet, majalah, toko buku, perpustakaan, teman, dll. --> jeli dalam membeli buku, lihat penerbitnya, mutu, dan harga --> mengkategorikan buku-buku sesuai dengan jenisnya (novel, motivasi, psikologi, humor, wisata, sastra, dll.) --> membeli rak buku dan 1 set meja kursi untuk membaca dan menulis --> bikin daftar atau kode untuk memudahkan pencarian buku --> bikin jadwal untuk membaca buku-buku tersebut --> catatlah nilai-nilai penting dari buku yang sudah kita baca. Pahamilah! --> jangan lupa selalu beri sampul buku, label harga, tanggal pembelian, dan tanda tangan. (Dream : punya perpustakaan pribadi).
3.       Mengembangkan bakat musik (vokal, biola, gitar, organ/piano) --> karaokean, nyanyi di gereja, nyanyi di nikahan. Ikut event-event tertentu supaya tambah PD. Belajar teknik bermain alat musik yang benar --> latihan lagu-lagu yang UP 2 DATE, tidak hanya itu-itu saja yang dikuasai --> hafalin lagu-lagu, semua jenis musik --> les musik! Ex : FSP UKSW --> totalitas, kualitas, penampilan OK! (Dream : mengadakan konser musik).
4.       Gambarlah segala sesuatu yang ingin digambar --> pelajari teknik-tekniknya, perpaduan warnanya, estetikanya --> gunakan alat yang berkualitas, karena dapat mempengaruhi baik buruknya gambar --> beli peralatan khusus menggambar : kanvas, stand kanvas, cat air/minyak, kuas, dll. --> asah terus bakat menggambar dengan membuat kenang-kenangan buat saudara & teman, bikin lukisan untuk pajangan di rumah (Dream : menjadi pelukis).
5.       Banyak baca, banyak observasi, banyak mengadakan wisata, cari banyak pengalaman --> tuangkan ke tulisan --> kirim ke penerbit (Dream : menjadi penulis buku best seller).

Nah, bagi yang belum punya mimpi, buruan bermimpi yah! Kemudian kumpulin mimpi-mimpimu itu, tulis, kalau perlu bikin semenarik mungkin, tempel di dekat meja belajar supaya selalu bisa dibaca dan diingat, lalu jangan lupa share-kan ke orang-orang di sekitarmu seperti keluarga atau sahabat. Bisa jadi mereka adalah pembuka jalan bagi mimpi-mimpimu kelak. 

#Bermimpi, berusaha, dan berdoa.
Okey, Selamat bermimpi kawan! 



Sabtu, 24 Agustus 2013

Serunya Belajar Naek Motor

Pernah nggak sih, suatu hari lo merasa udah takut duluan sebelum lo mencoba melakukan sesuatu yang baru? Misalnya kayak pengalaman gw, sampe segedhe gini gw belum bisa naek motor karena memang dari kecil nggak pernah dibolehin sama nyokap. Kebetulan nyokap gw itu orangnya parnoan banget, paling takut kalau anaknya kecelakaan. Apalagi kalau kecelakaannya gara-gara salah pergaulan alias MBA (Married By Accident). Yang jelas nyokap gw menegaskan bahwa anak-anaknya nggak boleh naek motor, kadang-kadang boncengan motor sama temen aja juga masih dilarang. Biasanya nyokap gw liat-liat dulu siapa yang akan boncengin anak kesayangannya ini. Kalau dirasa si calon pengendara motor sudah piawai dan mumpuni dalam bidang motor-motoran, baru deh diijinin. Ribet yah.

Gw ngerti kenapa nyokap gw suka overprotected gitu, karena nyokap sayang banget sama anaknya yang manis dan lugu ini. But, It’s not fair! Gw merasa paling cupu diantara temen-temen gw yang udah bisa naek motor sejak mereka masih SMP. Gw merasa nggak ada gunanya ketika ada temen tiba-tiba minta tolong gw buat boncengin dia, gw selalu ngeles : “Bisa aja sih, tapi kalau motornya gw tuntun boleh?”. Nggak keren banget kan? 

Setelah merenung 3 hari 3 malam, gw memang perlu belajar naek motor supaya nantinya gw bisa anterin temen gw, dan bisa jadi cewe mandiri yang nggak selalu ngrepotin orang lain untuk nganterin kesana kemari. Tapi di sisi lain gw nggak biasa melanggar perintah nyokap gw, gimana dong? secara gw kan anak baik. 

Sampai disini gw dilema. 

Akhirnya gw sering curi-curi kesempatan untuk latihan motor di jalan raya, entah itu sama temen, saudara, atau sama mantan gebetan sekalipun. Bener deh, ternyata seru banget! Gw juga bersyukur punya orang-orang terdekat yang selalu support gw buat bisa naek motor, dengan penuh kesabaran mereka bisa melunturkan ketakutan gw dalam menakhlukkan kendaraan berroda dua itu. 

Pengalaman belajar motor bersama temen : Latihan muterin lapangan bola pake motor matic hasil pinjaman dari temen, emosi belum terkontrol dengan baik, masih suka teriak-teriak nggak jelas kalau mau nabrak sesuatu, masih bingung pas mau belok ke kanan atau ke kiri, dan masih ngandelin kekuatan kaki kalau mau ngerem. 

Pengalaman belajar motor bersama saudara : Masih dengan menggunakan motor matic, akhirnya gw belajar motor (lagi) bersama saudara, lebih tepatnya sepupu gw. Lebih tepatnya lagi anaknya adiknya nyokap gw. Berangkat gereja, gw dianter sepupu gw. Pulangnya sepupu gw bilang : “Ayo belajar naek motor mbak, percuma dong punya motor di rumah tapi nggak pernah dipake”. Iya sih bener juga, hari gene nggak bisa naek motor? Gengsi dong. Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian, gw mengiyakan tantangan itu. Gw mulai memutar kunci motor milik sepupu gw itu ke kanan dan tanpa sadar kita berdua udah berada di tengah jalanan kota Purworejo yang nggak ada selow-selownya. Tampaknya sepupu gw yang satu ini tahu banget saat-saat gw udah mulai panik, tegang, dan badan gw udah mulai kaku. Sambil mijitin punggung gw, dia bilang : “Ayo mbak, You Can Do It!” -“Take Easy!” -“Good Job!” dilanjutkan dengan kalimat penyemangat lainnya dalam bentuk bahasa Inggris. Jujur, gw bingung dia ngomong apa, gw cuma bisa jawab : ”yes! okey..yes! okey..” yah paling enggak gw tahu dikit lah tentang bahasa Inggris. Selain jago bahasa Inggris, sepupu gw rupanya punya jiwa leadership yang kuat dan bisa dibilang dia telah sukses bikin gw keluar dari zona nyaman gw selama ini. Tadinya gw sempet nyerah dan berhenti di pinggir jalan karena keadaan jalan raya di kota gw cukup crowded dan cocok banget bikin orang kayak gw ini jantungan sebelum waktunya. Tapi karena takut terkesan “kalah sebelum berperang” akhirnya gw melanjutkan perjalanan yang sudah setengah jalan itu. And then, Tuhan masih mengijinkan kami untuk tetap hidup. Kami pulang dengan selamat. 

Pengalaman belajar motor bersama mantan gebetan : Lelaki yang tidak beruntung itu sebut saja X. X pernah bilang kalau dia suka cewe yang mandiri. Lalu tiba-tiba dia tanya ke gw, bisa naik motor nggak? Gw jawab aja apa adanya. Nggak lama dia kasih kuliah singkat ke gw tentang teknik mengendarai motor yang baik dan benar. Selesai jelasin teorinya, X bilang kalau teori itu harus diimbangi dengan praktek supaya cepet pinter. Malam itu setelah kita selesai latihan musik, X menawarkan diri untuk ngajarin gw naek motor. Kali ini gw latihan menggunakan motor bergigi, bukan motor ompong* lagi. (*panggilan mesra untuk motor matic)

What?? Are you sure? Kali ini justru gw yang nggak yakin. 

Trust me! X mencoba meyakinkan gw. 

Dan akhirnya gw luluh juga. 

Dengan penuh rasa ketidakpercayadirian, gw mengambil alih posisi duduk di depan X. Saat itu gw merasa dobel deg-degannya,
(1) gw bakalan mengendarai motor di jalan raya yang rame dan
(2) gw nggak nyangka bisa sedekat itu sama X. Oh Em Ji! Gw nengok ke kanan dikit aja, mata kita udah saling beradu, hening sejenak, dan akhirnya …................ gw baru sadar kalau ternyata kita berdua sama-sama pake helm. AMAN! Iya aman, supaya kalau jatuh, kepalanya nggak sakit. Kan bahaya tuh.
Bagi gw keduanya sama-sama bikin gw hampir mendekati kematian. Oh, Tuhan.. kuatkan imanku Tuhan, hamba hanyalah manusia biasa yang penuh dengan cacat cela. 

Setiap kali gw dan X bertemu, kita pasti nyempetin buat belajar naek motor. Mulai dari melewati jalan kecil ke jalan besar, dari dalam kota hingga ke luar kota. Mulai dari kebingungan gw yang minimalis sampai pada kepanikan gw yang norak abis. Bener-bener cara pedekate yang anti mainstream. Dari situlah gw merasa nyaman dengan X karena setiap di dekatnya, gw bisa menjadi diri sendiri.
Sepertinya X memberi dampak yang cukup signifikan dalam perkembangan hidup gw, mulai dari ngajarin bermain alat musik, kasih wejangan hidup beserta analoginya, kasih semangat dan kepercayaan ke gw, kalau gw “Pasti Bisa! “, ngajarin gw buat berani naek motor, dan yang terakhir X bisa menjadi sumber inspirasi buat tulisan gw ini. Iya cuma jadi inspirasi aja, enggak lebih. 

Yah, begitulah pengalaman gw saat belajar naek motor. Bagi kalian yang belum bisa naek motor, cepetan belajar gih! Mau belajar naek motor sama gebetan juga boleh. Pura-pura bego aja pas latihan di jalan, biar ntar latihannya bisa tambah lama.
#Ssttttt, ini tips dari gw. :)

Senin, 12 Agustus 2013

Behind the scene : THE HANTUS

Sebagai hantu, aku merasa gagal. Karena terlalu imut :p
Ngaca dulu ah, biar aktingnya total! 

Ini merupakan pengalaman pertamaku bikin film sendiri bertemakan horor komedi. Sebenarnya sih cuma buat melengkapi tugas kuliah aja, kebetulan sepupuku yang kuliah di jurusan komunikasi UI sedang mendapat tugas membuat sebuah film. Dan kebetulannya lagi, diriku ini mempunyai potensi yang sangat baik untuk berperan menjadi hantu. Kok bisa? Ya bisalah.. karena rambutku ini terlalu lebat, kusam, dan tidak terawat. Hiks. 

#Salon.. mana salon..

Sabtu, 13 Juli 2013

BBM (Benci Bila Merindukanmu)

Tahukah kamu?

Aku benci terkejut melihat BBMmu tiba-tiba nongol di BlackBerry ku..

Aku benci merasa deg-degan ketika membalas BBM dari kamu..

Aku benci menerka-nerka apa maksud dari BBMmu.. yang hampir setiap hari tidak pernah absen dari BlackBerryku..

Aku benci ketika BBku pending, ato pas lagi nggak ada pulsa BBMan.. tahu nggak kenapa? karena aku takut ketinggalan berita tentang kamu..

Aku benci tertawa bahagia karena BBMan sama kamu..

Aku benci melihat setiap emotikonmu yang norak dan lucu..

Aku benci mikirin kata-kata N' nyariin kalimat yang tepat buat balesin BBMmu, tahu nggak kenapa? supaya obrolan kita tetap bisa berlanjut..

Aku benci saat-saat kita udah saling mengucapkan "Bye" atau kalimat sejenisnya untuk mengakhiri obrolan..

Sumpah, Aku benci semua itu..

Karena dibalik kebencianku, aku takut merindukanmu. 

Jumat, 03 Mei 2013

Ala Chef Maya #part 1


Ayam Kecap & Sayur Bening Daun Katuk

Ayam Kemangi

Bakmi Goreng Jawa

Gadon Rempela Ati

Jamur Crispy & Cap Jay Kuah

Opor Ayam


Semur Ayam & Cha Brokoli Sosis

Sop Ayam, Patin Bumbu Bali, & Fuyung Hai
Ayam Bumbu Rujak

Rainbow Cake
Magic Ball Cookies

Kamis, 11 April 2013

Melukis tanpa Perfeksionis

Salah satu obsesiku adalah menjadi seorang pelukis. Sebenarnya aku belum begitu paham tentang teknik-teknik melukis, namun dengan penuh percaya diri aku yakin kalau aku ini punya bakat melukis walaupun cuma 0,00001 %. Hehehe. Langkah pertama, aku menyiapkan alat dan bahan untuk melukis antara lain : kanvas, kuas (dengan berbagai ukuran), cat acrylic, palet lukis, air bersih, pensil, dan penghapus. Dan satu hal lagi yang tak kalah penting untuk segera disiapkan : mental untuk tidak takut salah! Berhubung aku ini tipe orang yang perfeksionis, jadi kalau ada detail-detail yang salah sedikit aja, rasanya gimana gitu.. bisa bete sendiri. Intinya aku sering takut salah, eh jadinya salah beneran deh. Oke, lanjut ke topik sebelumnya. Setelah itu aku gambar sketsanya menggunakan pensil, sebenarnya nggak harus pake pensil sih tapi bisa juga dengan cat warna kuning supaya hasilnya lebih bagus. Maklum, saat itu aku belum tahu tekniknya. Nah beginilah teman-teman awal mulanya aku bikin sketsa untuk lukisanku. (lihat step 1) 


step 1

Kemudian setelah itu, aku mulai menyapukan warna menggunakan cat acrylic. Awalnya aku bikin nuansa hitam putih, gini nih hasilnya. (lihat step 2). Namun setelah aku pikir-pikir, "Ini mah anak TK aja juga bisa!" aku kembali gundah gulana, merasa masih banyak kekurangan disana sini. Kata salah satu temanku, "Kepalanya kegedhean!" Hal itu semakin membuatku yakin bahwa lukisan ini memang harus diperbaiki. Segera!

step 2
Beberapa hari kemudian, aku mampir ke sebuah rumah singgah salah seorang pelukis di Salatiga. Tempatnya ada di jalan Sukowati. Di sana aku memberanikan diri untuk berkenalan, kebetulan orang yang dimaksud sedang menikmati hasil lukisannya. Beliau adalah seorang laki-laki yang nyentrik, rambutnya panjang dibiarkan terurai, tatapannya tajam, ia tampak nyaman dengan celana batik panjang beserta kaos oblongnya. Aku langsung mikir : "Ini bapak siapanya Sujiwo Tedjo sih? Mirip banget sumpah!" 
Setelah memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatanganku di sana, aku diajak melihat hasil karyanya yang cukup banyak itu. Dengan penuh rendah hati, bapaknya bilang : "Lukisan saya mah jelek-jelek, lucu-lucu!" Padahal beuuhh lukisan-lukisannya oke punya. Top markotob deh. Jadi terinspirasi buat memperbaiki lukisanku yang "lucu" itu. Menurut pengakuan kembarannya Sujiwo Tedjo, melukis itu idenya datang secara spontan, langsung dari imajinasi dan setiap lukisannya mempunyai makna filosofi tersendiri. 

Btw, kalau lukisanku ini makna filosofinya apa yah? Hmm, sebenarnya lukisanku ini menceritakan tentang pengalaman seorang aku yang "besar kepala" kebetulan gambar kepalanya juga besar, sedang mencoba memainkan biolanya yang sudah lama tidak terpakai. Ada tersirat sikap keragu-raguan disana. Karena itu tadi, aku sering takut untuk melakukan kesalahan. Semakin sering takut, semakin banyak salah. Jadi memang harus berani salah untuk menjadi lebih baik. 

Oke, pulang dari sana aku langsung kembali mengerjakan lukisanku. Aku nggak mau ambil pusing, nggak mau takut salah lagi, yang penting berani aja, hajar aja, pede aja dalam memberi warna. Aku pilih warna biru, merah, abu-abu, dan hitam untuk memberi nyawa pada lukisanku itu. Tarraaa...dan hasilnya selangkah lebih unyu dari yang sebelumnya. (lihat step 3) Paling enggak, dalam eksperimen kali ini aku sudah berani salah untuk menjadi lebih baik.

 
step 3




My Dream's (part 5)

1. Punya galeri lukisan pribadi
2. Punya gitar akustik elektrik
3. Pake behel (kawat gigi)
4. Bisa maen piano, plus punya piano buat latihan di rumah
5. Kalau udah pinter maen piano, pengen ngiringin kebaktian di gereja
6. Punya 1 rak buku khusus buku-buku psikologi, lengkap
7. Punya topi yang tulisannya : TRUST ME, I'M WRITER!
8. Punya usaha sendiri, semacam kedai kopi, atau angkringan gaul
9. Wedding Party ala negeri dongeng.

Analogi Cinta - By Maya

Minuman malam ini : Hot Chocolate Hazelnut. Rasanya terlalu manis namun lama-lama pahit. Seperti cinta sesaat. Manis di awal, selanjutnya udah bisa ditebak. SAKIT!!
Pagi ini coklat buatanku disemutin, semutnya banyak, aku jadi ragu untuk memakannya. Seperti sebuah PDKT yang manis namun saingannya banyak, jadi ragu untuk melanjutkannya.
Sepatu bututku ini awalnya masih bagus dan cantik. Lama-lama menjadi renta dan jelek. Seperti hubungan yang tidak dijaga dengan baik : tidak ada cinta, tidak ada respek.

Untuk memperjelas penglihatan, mataku membutuhkan kacamata silindris. Seperti orang yang sedang jatuh hati, ia membutuhkan sudut pandang yang berbeda agar tetap realistis. 

Kecewa dengan jasa laundry di dekat kost. Seragamku jadi luntur dan membekas. Seperti hati yang pernah dikecewakan, sakitnya masih membekas.
Menikmati burger sisa tadi malam. Rasanya hambar, seperti cinta lama yang belum kelar.
Corn cups yang baru saja aku beli ini rasanya manis dan masih hangat. Seperti senyumanmu kala itu.

Sarapan pagi ini kebanyakan makan sambal, sakit perut deh. Seperti cinta yang kebanyakan termakan gombal, sakit hati deh.
Kopi malam ini, Hitam. Seperti langit yang sedang ku pandangi ditemani rindu yang mendalam. 

Ini buku favoritku. Meskipun sudah selesai dibaca, tapi aku masih saja membacanya berulang kali. Seperti jatuh cinta berkali-kali kepada orang yang sama, tidak pernah bosan sama sekali.

Setelah punya BB baru, aku jadi jarang menyentuh HPku yang lama. Seperti menemukan cinta yang baru, cepat atau lambat bisa membantu melupakan cinta lama. 

Hujan selalu datang dan pergi secara tiba-tiba. Ada yang mengharapkannya, ada pula yang tidak. Seperti perasaan cinta yang datang tiba-tiba, tergantung bagaimana orang itu meresponnya. 

1 kata untuk kamar kostku : Berantakan! Seperti aku kalau nggak ada kamu. #Eaaaaa

Banyak makanan enak, tapi perut tidak bisa menampungnya karena sudah kenyang. Seperti cinta yang dipaksakan, meskipun terlihat indah, namun hati tetap tidak bisa menerimanya.