Sepertinya kapasitas otakku ini perlu ditambah lagi dan sekiranya memory yang tidak penting harus segera aku delete lalu kumasukkan ke dalam recycle bin agar aku dapat menampung lebih banyak lagi informasi-informasi yang berkaitan dengan kewajiban dan tanggung jawabku sebagai mahasiswa Psikologi sekaligus Ketua Kegiatan Bakat Minat Jurnalistik. Jujur, aku kurang suka dengan kata “ketua”, aku lebih suka dengan kata ”koordinator”. Aku cukup terbeban dengan adanya mis-communication yang terjadi diantara kami (bidang 3, departemen infokom & propaganda dengan KBM Jurnalistik). Kurang adanya komunikasi yang baik, ketidakjelasan informasi, dan minimnya pengarahan dalam pembuatan proposal kegiatan dan laporan pertanggung jawaban. Sampai-sampai ada hal utama yang sebenarnya harus aku prioritaskan namun aku justru melupakannya, yaitu kesehatanku sendiri. Kesehatan jiwa dan ragaku...
Aku cukup stres dengan ini semua. Belum juga dengan skripsiku, yang revisiannya sama sekali belum aku sentuh. Kapan kelarnya coba?
To : Anak-anakku, anggota KBM Jurnalistik tercinta...
Aku harap dalam keanggotaan ini kita tidak memandang jabatan, usia, maupun jenis kelamin. Di sini kita sama-sama bekerja untuk mewujudkan target kegiatan kita agar dapat terlaksana dengan baik. Aku ingin kita mengerjakannya bersama-sama dan saling membantu satu sama lain.
Perlu teman-teman ketahui bahwa di sini kita sama-sama belajar, sama-sama dari enol. Jadi tidak ada batasan dan alasan bahwa kamu tidak bisa melakukannya. Dulu akupun juga begitu. Sama seperti apa yang kalian rasakan, seperti meraba-raba di dalam kegelapan. Namun aku berusaha untuk mencari terang itu, guna menerangiku dalam setiap langkahku agar aku tidak salah arah. Terkadang aku merasa bagaikan seorang guru Matematika yang dimintai tolong untuk mengajarkan mata pelajaran Sejarah. Apakah ini tepat? Apakah ini sesuai dengan kompetensi? TIDAK JAWABKU.
Begitu juga dengan apa yang sedang aku alami sekarang ini...
Aku diminta untuk mengerjakan sesuatu yang sebenarnya aku sendiri juga belum begitu tahu tentang hal itu. Kesalahanku adalah tidak berpikir panjang dalam mengambil keputusan. Kenapa (dulu) aku langsung meng-iya-kannya? Hal yang menjadi pertimbangan mereka memilihku adalah karena aku pernah menjadi anggota Departemen infokom & propaganda, bidang eksternal-internal yang salah satu tugasnya adalah mengurus mading dan menyusun buletin psikologi. Cuma karena itu, tidak lebih.
Aku menerima tawaran ini bukan karena jabatan, melainkan karena kesempatan. Kesempatan dimana aku bisa terus belajar, belajar, dan belajar. Disini aku diberi tantangan untuk bisa melakukan hal yang ”lebih”, hal yang berada diluar kemampuanku. Namun aku berpikir bahwa disitulah aku dapat belajar banyak tentang tulis menulis, cara menulis yang baik dan benar, belajar untuk mengkoordinir suatu kegiatan, dan belajar bekerja sama dengan orang lain yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oiya, ada satu hal lagi, yaitu melatih KESABARAN. Hehehe. (karena disini banyak tercurah keringat dan air mata)
Ternyata kenyataan berkata lain, pekerjaan dan tanggung jawabku ini tidak se-simple yang aku bayangkan. Untuk mengimbangi hal ini aku berusaha mencari tahu informasi sebanyak-banyaknya tentang Jurnalistik, sharing kepada teman-teman yang lebih berkompeten dalam hal ini, bertukar pikiran dan pendapat, search di internet, baca buku-buku jurnalistik, dan mencoba mengilhami tulisan anak-anak Jurnalistik yang berasal dari situs dan majalah Scientiarum, wacana kritis-prisipil mahasiswa UKSW.
Aku ingin ketika aku membagikan ilmuku kepada teman-teman, semua itu benar-benar aku curahkan dari lubuk hatiku yang paling dalam. Aku ingin memberikan semuanya itu tanpa tersisa.
Ingatlah bahwa kita semua adalah saudara. Kita adalah keluarga kecil KBM Jurnalistik. Aku bangga punya saudara seperti kalian semua, kalian itu cerdas, kritis, kreatif, dan humoris.
Terima kasih karena teman-teman selalu membantuku mencari tahu informasi-informasi yang aku butuhkan, ide-ide cemerlang untuk kemajuan KBM Jurnalistik, saran dan kritik yang membangun, dan kerelaan kalian dalam meluangkan waktu, pikiran, serta materi. Thank's about all...Tapi ingat, perjuangan kita belum berakhir sampai disini.
“ Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.
(1 Korintus 15 : 58)
Iseng-iseng searching tentang KBM Jurnalistik Psikologi, eh, ternyata malah ketemu dengan senior KBM. :)
BalasHapus