Selasa, 23 Maret 2010

normal atau abnormal?

Disaat banyak orang sedang meributkan tentang kisah cinta mereka, aku justru males banget ngomongin soal cinta.

Disaat banyak orang senang mendapatkan sms-sms bertubi-tubi dari seseorang, kadang aku justru merasa terganggu.

Disaat banyak orang menyetel nada dering hp nya dengan berbagai lagu, aku justru men-silent nya lalu menggantinya cukup dengan getaran saja.

Disaat banyak orang bahagia sekali menerima sms dari pacarnya yang berbunyi : lagi apa yank?, jangan lupa makan yah..., aku sayang kamu, dan lain sebagainya, di saat yang sama aku malah bosan mendapat sms seperti itu. Monoton banget. Selagi aku masih hidup, pastinya aku juga nggak bakalan lupa dengan aktivitas yang namanya MAKAN.

Disaat banyak orang sedih dan menangis ketika putus dengan pacarnya, aku malah justru senang dan bahagia karena bisa terbebas dari makhluk yang berjenis kelamin laki-laki itu. Merasa bebas dan tidak ada kekangan sama sekali, nggak boleh inilah,,,nggak boleh itulah,,,huff capek deh.

Mungkin tanpa aku sadari aku sedang menggunakan strategi defence mechanism untuk mengatasi masalahku ini...
Menurut teori Freud, mekanisme pertahanan diri (defence mechanism)digunakan untuk menunjukkan proses tak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan melalui pemutarbalikan kenyataan. Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya mengubah cara individu mempersepsi atau memikirkan masalah itu. Jadi, mekanisme pertahanan diri melibatkan unsur penipuan diri.

Hmm, bisa jadi aku sedang menipu diriku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar