Apa itu kematian? Apakah ada kehidupan selanjutnya setelah mati? Apakah
mereka yang sudah mati bisa melihat kita yang masih hidup? Apakah disana ada
surga dan neraka?
Kematian…
Mungkin kita sering
mengesampingkan hal ini untuk tidak terlalu dipikirkan. Kebanyakan dari kita lebih sering
membicarakan tentang hal-hal yang hidup dan sesuatu yang menghidupi kita yaitu
uang. Sebagian waktu kita habis untuk bekerja mencari uang, untuk belajar giat
supaya bisa lulus, kerja, dan akhirnya mendapatkan uang. Kita terlalu fokus
kepada uang dan hal-hal duniawi. Mungkin dari kita hanya ada beberapa orang
yang mulai memikirkan kematian jika mereka sudah mulai tua, ketika mereka jatuh
sakit, ketika mereka sedang ada masalah besar dan tidak menemukan solusinya.
Rasanya ingin mati saja. Tanpa kita sadari, kita semua sedang berjalan menuju
hari kematian kita masing-masing. Semakin bertambahnya umur, kontrak kita di
dunia ini juga semakin berkurang. Kita semua pasti akan mati, namun tak satupun
dari kita yang mengetahui kapan kita akan mati. “Badan ini dipinjamkan. Setiap tarikan napas,
adalah satu tarikan napas lagi mendekati kematian. Kita harus ngebuat lebih
banyak karya, lebih banyak menikmati hidup, lebih banyak mengambil kesempatan.
Hidup ini cuman sekali. Akan sangat sayang untuk kita buang begitu aja. I have
to enjoy life.” Kata seorang penulis yang saat ini sedang aku kagumi.
Bagaimanakah jika hari esok itu adalah hari kematianmu? Apakah kamu
akan melakukan kebaikan-kebaikan sebelum ajal menjemputmu? Ataukah kamu akan
bekerja sebaik-baiknya di setiap pekerjaanmu? Apakah kamu akan meminta maaf dan
memaafkan orang lain yang pernah menyakitimu? Ataukah kamu akan mengumpulkan
seluruh kerabatmu dan merayakan hari terakhirmu bersama mereka? Mungkin akan
terlihat sangat mengharukan.
Anggaplah setiap harimu itu adalah hari terakhirmu hidup di dunia ini
sehingga semuanya akan terlihat istimewa.
Ketika ayahku meninggal 3 tahun
yang lalu, aku sempat tidak percaya karena beberapa jam sebelumnya beliau masih
berkomunikasi denganku lewat telepon genggam.
Ketika pakdheku meninggal, aku
sempat tidak percaya karena malam hari sebelum meninggal beliau masih sempat
berkumpul bersama keluarga besar di kediamanku.
Ketika tetanggaku meninggal, aku
sempat tidak percaya karena baru kemarin aku menjenguk beliau di rumah sakit
dan kami sempat mengobrol disana.
Ternyata, kematian seseorang itu
adalah sebuah misteri. Kita tidak tahu kapan giliran kita dipanggil olehNya.
Kalau disuruh milih, pasti kita
semua ingin mati dengan anggun. Mati di tempat tidur yang hangat, tanpa rasa
sakit, dan tidak merepotkan orang lain. But,
who know’s?
Disaat kita mati, hanya ada satu
hal yang akan diingat oleh orang lain, yaitu hal-hal yang pernah kita perbuat
kepada mereka. Entah itu hal baik atau hal buruk. Sekarang tergantung kitanya,
ingin dikenal sebagai seorang yang baik atau seorang yang buruk?
Dan aku yakin suatu hari nanti
aku pasti akan mati, dan sebelum aku benar-benar mati aku ingin membuat
“sesuatu” yang tidak akan pernah mati…apapun itu. Sesuatu yang akan selalu
hidup dan terus melekat di hati.
Jangan mati sebelum mati
Buatlah hidupmu berarti
Hidup yang berarti adalah hidup yang dinikmati tanpa ketakutan,
kebencian, dan kesedihan.
Ayo, bangkit dan hidup!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar